Kemenkes Gelar Program Residensi Dokter Spesialis yang Fokus pada Kesehatan Jiwa Dokter
Humaniora | 29 Juli 2024, 12:57 WIBPada tingkat produksi dokter spesialis saat ini, kata dia, dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk mengatasi kekurangan tersebut. Selain itu, distribusinya tidak seimbang, dengan 59 persen spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Sementara Chief of Staff dan Chief Education Officer ACGME Timothy Brigham menekankan, kesehatan jiwa dokter sangat penting agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien.
Ia mengutip sebuah studi yang diterbitkan pada 2017 yang menunjukkan bahwa penyebab utama kematian di kalangan residen pria di Amerika Serikat antara tahun 2000-2014 adalah bunuh diri.
Sedangkan pada residen wanita adalah kanker, diikuti oleh bunuh diri. Tingkat bunuh diri tertinggi terjadi pada tahap awal residensi.
Baca Juga: Kemenkes Sebut Tingkat Candu Judi Online Seperti Zat Adiktif, Sebabkan Gangguan Mental
"ACGME mempertahankan persyaratan utama dan melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung kesehatan jiwa dalam pendidikan spesialis," terang Brigham.
"Persyaratan program di antaranya penetapan batas jam kerja, serta penerapan standar untuk lingkungan yang bebas dari diskriminasi, pelecehan, dan perundungan. Selain itu, survei tahunan nasional residen/fellow menjadi komponen inti dari akreditasi ACGME," terangnya.
Kolaborasi Kemenkes dengan ACGME juga termasuk dalam penerapan inisiatif yang digagas ACGME, yakni pendanaan "Back to Bedside" dan kolaborasi dengan National Academy of Medicine Action Collaborative on Clinician Well-being and Resilience.
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV