Pengamat Sebut Akan Ada Impilkasi Politik Isu SARA dan Identitas Jika Ahok Maju Pilkada Jakarta
Peristiwa | 23 Juli 2024, 12:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin sebut akan ada implikasi politik isu SARA dan politik identitas jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Jakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Ujang Komarudin dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (23/7/2024).
“Apakah Ibu Megawati mau mendorong Pak Ahok? Kenapa? Akan ada implikasi yang lain, saya tidak akan mendorong-dorong politik identitas, tidak, tetapi akan muncul itu politik isu SARA, politik identitas, pasti akan didorong itu ketika Ahok muncul,” ucap Ujang.
Apalagi, kata Ujang, dalam rekam jejaknya Ahok pernah dipidana karena kasus penistaan agama.
Baca Juga: Barbuk 8 Mobil Mewah Dugaan Kejahatan Harvey Moeis: Ferarri, Mercedes Benz, Rolls Royce hingga Lexus
“Saya tidak mau juga memberikan penilaian negatif, tetapi kita harus objektif mengatakan Pak Ahok pernah dipidana oleh kasus penistaan agama dan ini kan menjadi catatan juga, hal yang negatif yang minus dari Pak Ahok,” ujar Ujang.
“Dan tentu kalau didorong oleh PDIP, tentu harus dibersih-bersih, ya ditip-x lah agar tidak ada jejak itu, karena selama jejak itu ada itu menjadi sesuatu yang negative bagi Pak Ahok kalau ingin bersaing dengan Pak Anies.”
Sebelumnya berdasarkan survei Litbang Kompas, nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi sosok terkuat kedua setelah Anies Baswedan untuk dipilih kembali dalam Pilkada Jakarta. Ahok mengantongi elektabilitas 20 persen dengan dukungan 39 persen responden yang pasti akan memilihnya pada Pilkada Jakarta.
Baca Juga: Kejagung Siapkan 30 Jaksa Hadapi Kasus Korupsi Timah
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV