> >

Usai Sidang Etik Unusia, Zainul Maarif yang Sempat Bertemu Presiden Israel Mengundurkan Diri

Politik | 20 Juli 2024, 13:37 WIB
Lima warga Nahdlatul Ulama (NU) atau nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. (Sumber: Dok. NU Online via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Zainul Maarif, satu dari lima kader Nahdlatul Ulama (NU) yang melakukan pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog mengundurkan diri dari posisinya sebagai pegawai Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Unusia Dwi Putri, menjelaskan, Mahkamah Etik Pegawai Unusia telah menggelar sidang etik terhadap Zainul Maarif pada 17 Juli 2024.

“Sidang memutuskan bahwa yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran etik dan menyatakan mundur sebagai pegawai Unusia,” ujarnya melalui keterangan tertulis, yang diterima redaksi Kompas.TV, Sabtu (20/7/2024).

Baca Juga: PBNU ke 5 Nahdliyin yang Temui Presiden Israel: Mundur atau Diberhentikan

“Pernyataan mundur ini disampaikan secara tertulis oleh yang bersangkutan pada tanggal 19 Juli 2024.”

Dalam proses klarifikasi, lanjut dia, Zain Maarif mengkonfirmasi beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Mahkamah Etik tentang seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan di Israel, mulai dari pemberangkatan, selama di sana, sampai setelah pulang dari Israel.

Berdasarkan hasil klarifikasi, Mahkamah Etik Pegawai menyimpulkan bahwa aktivitas Zainul Maarif ke Israel merupakan undangan pribadi dan tidak memiliki sangkut paut sama sekali dengan Unusia.

“Namun yang bersangkutan menggunakan atribut Unusia tanpa meminta dan mendapat persetujuan Pimpinan Unusia.”

“Kedua, tindakan dan perbuatan yang bersangkutan ke Israel tidak mewakili sikap Unusia dan justru bertolak belakang, serta berdampak negatif terhadap Unusia sebagai institusi pendidikan tempat yang bersangkutan bekerja,” ujarnya.

Ketiga, lanjut dia, terlepas bahwa tindakan dan perbuatan yang bersangkutan merupakan bagian dari ekspresi kebebasan berpendapat pribadinya sebagai warga negara, tindakan kunjungan serta pertemuan, dan mengunggah foto serta video beserta caption di media sosial, menunjukan tidak adanya kepekaan dan sensibilitas terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU