> >

KNKT Kirim Investigator ke Lokasi Jatuhnya Helikopter di Bali

Peristiwa | 19 Juli 2024, 21:29 WIB
Unggahan di media sosial yang menyebut adanya helikopter jatuh di kawasan Ungasan, Bali, Jumat (19/7/2024). (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengirimkan investigatornya untuk menyelidiki peristiwa jatuhnya helikopter PK-WSP type Bell 505 di Suluban Pecatu, Kuta Selatan, Bali pada Jumat (19/7/2024).

Hal itu disampaikan oleh Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat dihubungi melalui pesan Whatsapp, Jumat malam.

“KNKT sudah mengirim investigator ke Lokasi,” tulisnya.

Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, lima penumpang helikopter Bali Heli Tour PK-WSP yang crash landing di Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (19/7/2024) selamat.

Baca Juga: Basarnas Imbau untuk Tidak Berspekulasi soal Penyebab Helikopter Jatuh di Bali: Resmi Hanya KNKT

Kelima korban tersebut adalah pilot bernama Dedi Kurnia (L/Indonesia/pilot), serta tiga penumpang, yakni Russel James Harris (L/Australia), Eloira Decti Paskilah (P/Indonesia), Chriestope Pierre Marrot Castellat (L/Australia), dan seorang kru bernama Oki (L/Indonesia).

Ketiganya dibawa ke RS Siloam dengan menggunakan ambulans.

“Awalnya heli take off dari helipad GWK pada pukul 14.33 Wita untuk melakukan tour wisata. Belum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Nyoman Sidakarya melalui humas Basarnas Gusti Ayu saat dihubungi via pesan Whatsapp, Jumat sore.

Ia menjelaskan, pihaknya menerima informasi adanya heli jatuh pada pukul 15.25 Wita. Berdasarkan informasi awal, heli membawa 5 orang termasuk pilot dan kru.

Berkaitan dengan peristiwa itu, Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengimbau agar publik tidak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya helikopter di Kuta Selatan, Badung, Provinsi Bali.

Baca Juga: Dugaan Penyebab Helikopter Bali Tour Jatuh di Kuta Selatan

Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Jumat (19/7/2024) menyebut pemeriksaan resmi mengenai penyebab jatuhnya heli tersebut hanya dilakukan oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Resmi hanya dari KNKT yang memeriksa, jadi belum bisa dikatakan benar setiap info yang beredar," kata dia, dikutip Antara.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU