Jurnalis Perempuan Diduga Jadi Korban Pelecehan di KRL, KAI Commuter Blokir Pelaku
Peristiwa | 18 Juli 2024, 13:14 WIBTerpisah, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus menyatakan KAI Commuter menyayangkan dugaan aksi pelecehan yang terjadi di Commuter Line No.1401 relasi Bogor-Jakarta Kota tersebut.
"KAI Commuter sangat menyayangkan adanya kejadian dugaan kasus perbuatan tidak menyenangkan yang terindikasi sebagai pelecehan yang dialami oleh pengguna Commuter Line No.1401 relasi Bogor – Jakarta Kota," kata Joni dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.TV, Kamis (18/7).
Menurut penjelasannya, kejadian bermula dari seorang pengguna KRL yang secara sengaja merekam dan mengambil foto bagian intim penumpang wanita lainnya di dalam perjalanan Commuter Line pada Selasa, (16/7) malam.
Aksi pelaku tersebut kemudian dilaporkan korban kepada Petugas pengamanan di atas kereta (PAM Walka). Lalu PAM Walka segera mengamankan terduka pelaku yang sebelumnya mencoba kabur saat Commuterline masuk di Stasiun Sawah Besar.
“Selanjutnya pelaku dibawa ke pos pengamanan Stasiun Jakarta Kota untuk didata dan diminta keterangan," ujarnya.
Hasil dari pemeriksaan awal, pelaku terbukti memvideokan dan mengambil foto korban dengan handphone tanpa seizin korban.
Lebih lanjut, Joni menegaskan KAI Commuter tidak menoleransi atas kejadian tersebut .
“KAI Commuter siap memberikan dukungan penuh untuk melindungi dan mendampingi korban tindak pelecehan tersebut ataupun tindak kriminal lainnya dalam melanjutkan proses hukumnya,” ujarnya.
KAI Commuter, kata dia juga akan memblokir pelaku tersebut dengan memasukan datanya ke dalam sistem CCTV Analytic.
“Identitas pelaku akan dimasukan ke data base CCTV Analytic untuk memblokir dan mencegah pelaku menggunakan Commuter Line kembali," katanya.
"Ini merupakan komitmen KAI Commuter dalam mencegah tindak pelecehan di transportasi publik khususnya KRL dan menindak tegas pelaku."
Baca Juga: Meski Harganya Jutaan, Tiket Kereta Suite Class Compartment dan Luxury Laris Manis
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV