> >

Survei Kompas Tunjukkan Elektabilitas Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Bersaing, Akankah Head to Head?

Politik | 17 Juli 2024, 16:24 WIB
Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi. Nama keduanya mencuat untuk maju pada Pilkada Jawa Barat 2024. (Sumber: Dok. Dedi Mulyadi via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil survei yang dilakukan oleh internal Partai Golkar dan terekam pula oleh hasil survei Litbang Kompas pada Juni 2024, tingkat kemungkinan menang Ridwan Kamil lebih besar jika maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/7/2024), menjelaskan, pihaknya memang menerbitkan dua surat tugas untuk Ridwan Kamil, yakni antara maju di Pilkada Jakarta atau Jabar.

Namun, bebarengan dengan itu, internal Golkar terus melakukan survei untuk melihat potensi terbesar kemenangan Kamil di antara dua wilayah tersebut.

Baca Juga: Gerindra Pertimbangkan 3 Nama Ini untuk Diusung di Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil

Berdasarkan hasil survei, Golkar berpendapat bahwa paling rasional adalah Kamil maju sebagai cagub Jabar sebagai petahana.

Pihaknya, kata Soebagyo tidak akan melepas Kamil untuk bertarung di Jakarta yang masih belum ada kepastian menang.

”Kami harus realistis. Logikanya, dalam pilkada, kan, harus menang. Kami tidak bisa menjerumuskan orang untuk masuk ke daerah yang belum ada harapan menang,” tuturnya, dikutip Kompas.id.

“Karena itu, sangat penting mengacu pada hasil survei. Kalau dari hasil survei mengindikasikan seperti itu, kan kalau kita tabrak, tanggung jawab kita menjadi tidak bagus,” tambahnya.

Lagi pula, lanjut dia, Jabar juga tidak kalah strategis dengan Jakarta karena jumlah penduduk Jabar sangat besar, lebih dari 50 juta jiwa.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto belum memutuskan untuk di beberapa daerah, termasuk di Jabar.

”Sebab, ada beberapa pandangan dari tokoh masyarakat, dari para stakeholder di daerah tersebut yang harus kami dengarkan, kami analisis dan kami cek di lapangan,” ungkap Muzani.

Ia juga enggan berspekulasi mengenai kemungkinan bertarungnya Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi secara head to head di Pilkada Jabar nanti.

”Intinya, pilkada ini harus menunjukkan kebersamaan meskipun dalam perbedaan. Pilkada ini harus menunjukkan keindonesiaan meskipun beda pilihan dan itu yang ingin ditunjukkan oleh Pak Prabowo,” bebernya.

“Karena itu, kalau kita berbeda, bagaimana kebersamaan itu kita bangun secara bersama-sama. Kalau kita dalam pilihan politik tak sama, tentu saja tidak bisa dipaksakan harus sama. Kira-kira begitu sehingga beliau (Prabowo) memerlukan waktu,” tutur Muzani.

Baca Juga: Elektabilitas Ahok Tinggi di Survei Litbang Kompas, PDIP: Potensial Kalahkan Anies

Berbeda dengan Muzani, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno tak memungkiri kemungkinan pertarungan head to head antara pasangan yang diusung Golkar dan Gerindra.

Meski ada perbedaan tersebut, Eddy memastikan, tidak ada perpecahan di internal KIM.

”Di politik itu tidak ada yang tidak mungkin. Tetapi, kami memang di Koalisi Indonesia Maju sudah bersepakat sebisa mungkin kami maksimalkan, di Pilgub Jawa Barat dan di Daerah Khusus Jakarta, kami bersama-sama dengan teman-teman KIM mengusung satu pasangan calon yang kami sepakati bersama,” kata Eddy.

Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas pada Juni 2024 menunjukkan dua nama yang memiliki elektabilitas tinggi di Jawa Barat, yakni Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Dedi Mulyadi.

Keduanya berasal dari partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM), pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Meski elektabilitas keduanya bersaing. Mereka belum mendapatkan kepastian dari partainya masing-masing untuk maju di Pilgub Jabar.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.id


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: