Sepekan, BMKG Imbau Waspada Dampak Bahaya Hujan Lebat serta Petir di Wilayah Ini: 16-21 Juli 2024
Peristiwa | 16 Juli 2024, 09:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi turun hujan meskipun wilayah lain memasuki musim kemarau. Hal ini terjadi selama sepekan kedepan mulai hari ini, Selasa (16/7/2024) hingga 21 Juli.
BMKG mengatakan adanya dinamika atmosfer Osilasi Madden–Julian yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia khususnya bagian timur.
Selain itu aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diprakirakan aktif di Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Papua pada tanggal 20 - 22 Juli 2024.
Gelombang Kelvin juga diprakirakan aktif di Aceh, Sumatra Utara, sebagian Riau, dan Kep. Riau pada tanggal 20 - 22 Juli 2024.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, 6 Wilayah Diprediksi Masih Turun Hujan Lebat pada 16-17 Juli 2024
"Faktor-faktor ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut," kata BMKG, Senin (15/7/2024).
Peringatan Dini Sepekan Kedepan
Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 16-22 Juli 2024, berupa:
Potensi Hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.
Potensi dampak dari bahaya hujan lebat Kategori Waspada terdapat di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Potensi Angin Kencang di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua Tengah.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV