Longsor di Tambang Rakyat Gorontalo, Korban Meninggal Bertambah, Pencarian Berlanjut
Peristiwa | 8 Juli 2024, 08:21 WIBGORONTALO, KOMPAS.TV - Korban tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, terus bertambah. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo, Heriyanto, mengonfirmasi pada Senin (8/7/2024) bahwa delapan dari 33 korban yang terdata ditemukan meninggal dunia.
Sebagaimana dilansir dari Antara, tim SAR telah berhasil mengevakuasi delapan jenazah korban serta lima orang yang ditemukan selamat.
"Hasil pendataan dari masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya ada sekitar 20 korban lainnya yang masih dalam tahap pencarian," ungkap Heriyanto.
Lima warga yang berhasil diselamatkan dalam peristiwa ini sebagian besar mengalami luka-luka dan patah tulang. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan. Kondisi mereka terus dipantau oleh tim medis setempat.
Baca Juga: Tambang Emas Ilegal di Gorontalo Longsor, Enam Orang Tewas Tertimbun
Saat ini, ratusan personel gabungan dari berbagai instansi telah dikerahkan ke lokasi tambang rakyat untuk melanjutkan pencarian terhadap korban yang masih hilang. Operasi SAR ini menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait akses menuju lokasi kejadian.
Heriyanto menjelaskan bahwa lokasi tambang rakyat berada 23,7 kilometer dari Posko SAR induk dengan kondisi medan yang sangat sulit dilalui.
"Seluruh jembatan yang biasa dilalui sepeda motor untuk mengangkut penumpang menuju lokasi tambang telah putus sehingga personel harus berjalan kaki," ujarnya.
Meskipun menghadapi berbagai kendala, tim SAR tetap berkomitmen untuk melanjutkan pencarian.
"Mari kita doakan semoga Operasi SAR yang kami laksanakan berlangsung lancar dan aman tanpa kendala berarti, dan insyaallah seluruh korban dapat segera ditemukan," kata Heriyanto.
Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV