> >

LSI Sebut Dukungan Pemilih PDIP di Pilkada Jateng Terpecah pada 3 Nama: Luthfi, Kaesang, dan Bambang

Politik | 4 Juli 2024, 11:16 WIB
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan di program Kompas Petang KOMPAS TV, Rabu (12/7/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga Survei Indonesia (LSI) sebut suara pemilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terpecah ke tiga nama pada Pilkada Jawa Tengah.

Ketiga nama tersebut adalah Kaesang Pangarep, Ahmad Lutfhi, dan Bambang Pacul.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (4/7/2024).

“Kalau kita cek di akar rumput PDIP paling tidak sampai dengan Juni 2024 ini, pemilih PDIP itu memang dukungannya itu ke tiga nama, mereka belum menentukan juga itu, masih mempertimbangkan 3 nama terutama yaitu Pak Ahmad Lutfhi, mas Bambang Pacul, sama Kaesang,” ucap Djayadi.

“Kalau kita break down dukungannya, dukungan itu 20, 20, 20-an saja, sama kuat, belum (ada yang dominan) di kalangan pemilih PDI-P ya, artinya pemilih PDI-P itu mempertimbangkan sejumlah nama itu termasuk Kaesang.”

Baca Juga: Mantan Penyidik KPK Nilai Alex Marwata Aneh: Ngaku Gagal Berantas Korupsi, tapi Belum Mundur

Atas dasar itu, Djayadi memahami pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang baru-baru ini mempertimbangkan nama Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jawa Tengah.

Karena faktanya, suara PDI Perjuangan di akar rumput memang terdapat tiga nama untuk dipertimbangkan pada Pilkada Jateng.

“Jadi cocok itu pernyataan Mbak Puan dengan bersuara akat rumput PDIP untuk sementara, tapi nanti mungkin berubah kalau PDIP sudah memutuskan, kan gitu, keputusan itu kan, keputusan itu bagi sangat kompleks, tidak hanya bicara satu faktor,” kata Djayadi.

“Minimal misalnya ada 3 faktor yang dipertimbangkan oleh partai, satu faktor elektoral yang kita bicarakan sekarang, yang kedua faktor-faktor yang sifatnya strategis, macam-macam faktor strategis itu, soal koalisi partai, hubungan dengan pemerintah pusat, bagaimana pemerintahan ke depan, hubungan antara DPRD sama Gubernurnya, atau kepala daerahnya dan sebagainya. Itu banyak pertimbangan strategisnya.”

Kemudian pertimbangan ketiga, lanjut Djayadi, yang sering atau jarang disebut oleh banyak pihak atau banyak partai adalah pertimbangan kaderisasi.

Baca Juga: Respons Putusan DKPP, Presiden Jokowi akan Terbitkan Keppres Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari

“Seringkali kita hanya pikir kalau Pilkada tuh fokusnya cuma menang, padahal Pilkada juga atau Pemilu juga bisa ajang kaderisasi, jadi bisa aja partai setelah dia melihat yang lebih penting di wilayah tertentu, faktor kaderisasi yang diutamakan,” kata Djayadi.

“Nah kalau faktor kaderisasi yang diutamakan maka bobot untuk kader internal menjadi lebih besar, jadi itu gabungan berbagai kompleksitas pertimbangan itu yang nanti akan menentukan siapa atau pasangan mana yang akan diusung atau didukung oleh partai politik dalam pemilu seperti Pilkada.”

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU