> >

Unair Tolak Dokter Asing, Menkes Tak Sepakat: Untuk Selamatkan Nyawa 12 Ribu Bayi Kelainan Jantung

Peristiwa | 3 Juli 2024, 08:27 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin, usai kegiatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Jakarta, Selasa (4/6/2024). (Sumber: Antara)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebut ada lebih dari 12 ribu bayi di Indonesia yang punya kelainan jantung bawaan dan harus segera dioperasi.

Oleh karena itu, pemerintah berencana mendatangkan dokter asing agar dapat memberikan meningkatkan pelayanan cepat dalam rangka menyelamatkan bayi dari kematian akibat kelainan jantung bawaan.

Demikian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merespons Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang menolak kedatangan dokter asing, Selasa (2/7/2024). Menurut Budi, ada ribuan nyawa bayi yang harus diselamatkan.  

“Itu karena pada saat sekarang, kita punya lebih 12 ribu bayi yang punya kelainan jantung bawaan. Itu harus dioperasi cepat. Kalau nggak meninggalnya tinggi,” kata Budi.

Baca Juga: AHY Mengaku Tak Ingin Tergesa-gesa di Pilkada Jakarta: Kami Masih Cari Figur yang Punya Kans Menang

“Dan sampai sekarang kapasitas kita melakukan operasi itu enam ribu per tahun. Jadi enam ribu bayi tidak tertangani. Ini bayi-bayi ini memiliki risiko tinggi untuk meninggal. Kalau kita tunggu risikonya makin tinggi. Nah kedatangan dokter asing itu, itu sebenarnya untuk menyelamatkan enam ribu nyawa ini.”

Kemudian, Budi menegaskan, rencana mendatangkan dokter asing ke Indonesia tidak ada kaitannya dengan kualitas dan kemampuan dokter dalam negeri.

“Bahwa kemudian mungkin teman-teman ada yang merasa sensitif seperti Fakultas Kedokteran Unair bahwa oh dokter kita lebih hebat, kemudian kita juga bisa, isunya bukan itu. Isunya bukan juga merendahkan kemampuan dokter-dokter kita, enggak. Dokter-dokter kita mampu,” jelas Budi.

Baca Juga: Kapuspenkum: Kewenangan KPK Lebih Besar, Tidak Beralasan Jika Kejaksaan Tutup Pintu Koordinasi

“Masalahnya nggak cukup dan lebih dari enam ribu bayi setiap tahun mengalami risiko kehilangan nyawa. Kita kan nggak bisa nunggu. Kita datangkan dokter-dokter asing itu untuk menyelamatkan nyawa enam ribu bayi ini dan 12 ribu, ibu-ibu yang akan sedih kalau bayinya kemudian cacat jantung bawaan. Jadi nggak ada hubungannya dengan kualitas dokter, nggak ada hubungannya dengan kemampuan dokter kita,"tegasnya.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU