> >

ICW sebut Pendaftaran Pimpinan KPK Sepi Peminat, Figur Potensial Trauma dengan Pelemahan KPK

Hukum | 2 Juli 2024, 09:23 WIB
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada Kav 4 Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan. (Sumber: KOMPAS TV/IKSAN APRIANSYAH )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Indonesia Corruption Watch (ICW) sebut figur-figur potensial yang memiliki rekam jejak dalam pemberantasan korupsi trauma terhadap pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2019.

Akibat dari pelemahan tersebut, saat ini pendaftaran Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK menjadi sepi peminat.

Demikian Peneliti ICW Kurnia Ramadhana merespons pendaftaran Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK kepada Kompas TV, Selasa (2/7/2024).

“Kami meyakini figur-figur potensial yang memiliki rekam jejak panjang pada isu pemberantasan korupsi masih trauma dengan peristiwa pelemahan KPK tahun 2019 lalu,” kata Kurnia.

Baca Juga: PDIP Tetap Pertimbangkan Anies meski Sudah Dideklarasikan PKS Berpasangan dengan Sohibul Iman

“Di mana kala itu masyarakat dikelabui dengan janji manis dari pemerintah dan DPR tentang KPK yang ternyata berujung pada penggembosan lembaga tersebut, baik melalui Revisi UU KPK maupun pemilihan Pimpinan KPK.”

Selain itu, kata Kurnia, ICW meyakini sejumlah figur-figur yang memiliki komitmen antikorupsi enggan mendaftar karena tidak percaya dengan komitmen Presiden Joko Widodo dalam pemberantasan korupsi.

“Selain itu, mereka juga sudah enggan menaruh rasa kepercayaan pada komitmen antikorupsi Presiden Joko Widodo (Jokowi),” ucap Kurnia.

“Belum lagi ditambah ketidakpastian nasib KPK mendatang pada era pemerintahan baru nanti.”

Baca Juga: Menko Polhukam: Juli 2024 PDNS Sudah Operasional Normal, Kita Back Up Keamanannya Berlapis

Berkaca pada situasi tersebut, Kurnia menuturkan, ICW mendorong agar panitia seleksi calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK bekerja lebih gencar lagi.

“ICW mendorong agar Panitia Seleksi lebih gencar bekerja untuk meminta masyarakat yang memenuhi syarat sebagai Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK agar mendaftar,” kata Kurnia.

“Pada bagian lain, kami juga berharap Presiden Jokowi berbicara untuk menjamin serta menggaransi bahwa proses seleksi kali ini tidak akan lagi mengulangi kesalahan periode 2019 lalu.”

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU