PDI-P: Peluang Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI Jakarta Super Kecil 0,00001 Persen
Rumah pemilu | 26 Juni 2024, 05:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Peluang memasangkan Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada Jakarta 2024 sangat kecil.
Meski kedua nama mantan gubernur DKI Jakarata masuk dalam daftar kandidat bakal cagub PDI Perjuangan di Pilgub Jakarta, namun untuk menyatukan keduanya bakal sulit.
Ketua DPP PDI-Perjuangan (PDI-P) Eriko Sotarduga menilai Anies dan Ahok memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi.
Apalagi jika diusung sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. Anies pernah memimpin DKI Jakarta, begitu juga Ahok.
Eriko tak memungkiri nama dua mantan gubernur Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama, masuk dalam radar PDI-P untuk diusung di Pilkada Jakarta.
Baca Juga: Ahok Siap Turun Gunung di Pilgub Jakarta 2024
Namun, menurut dia, dua nama itu tidak mungkin disatukan sebagai cagub-cawagub Jakarta karena secara aturan juga tidak diperbolehkan.
Adapun dalam Pasal 4 ayat (1) huruf p Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2020 telah mengatur syarat menjadi calon gubernur dan wakil gubernur.
Dalam pasal tersebut dijelaskan seseorang dapat menjadi calon wakil gubernur apabila belum pernah menjabat sebagai gubernur di daerah yang sama.
"Sampai sekarang, aturannya sangat kecil kemungkinan memadukan antara Pak Anies dan Pak Ahok atau Pak Ahok-Pak Anies. Itu sudah sangat superkecil, 0,00001 persen," ujar Eriko di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/6/2024). Dikutip dari Kompas.id.
Eriko menambahkan meski untuk memasangkan Anies dengan Ahok sangat kecil, peluang kerja sama PDI-P dengan PKB di Pilkada DKI Jakarta mengusung Anies tetap terbuka.
Baca Juga: PKS Buka Peluang Ajak PDIP Dukung Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta
Jika melihat perolehan kursi DPRD DKI Jakarta, koalisi PDI-P dan PKB sudah cukup untuk mendaftarkan Anies Baswedan sebagai bakal cagub di Pilgub Jakarta 2024.
Di Pileg DPRD DKI Jakarta 2024, PDIP menjadi pemenang kedua setelah PKS. Dengan 850,174 suara partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu diperkirakan mendapat 15 kursi di DPRD DKI Jakarta,
Adapun PKB memperoleh 470,682 suara diperkirakan mendapat 10 kursi di DPRD DKI Jakarta.
"Tentu kami akan berikan masukan-masukan. Pertama tentu masukannya adalah bahwa kita (PDI-P) tidak bisa maju sendiri. PDI-P hanya ada 15 kursi," ujar Eriko.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kompas.id