Kemenkes Ingatkan Masyarakat Waspada DBD Saat Kemarau Juli-Agustus
Humaniora | 20 Juni 2024, 12:05 WIBAdapun untuk kasus kematian, ujarnya, Jawa Barat tertinggi, dan disusul Jawa Tengah, lalu Jawa Timur.
"DKI malah nggak muncul di sini. Kalau saya sih melihat sebetulnya kunci penanganannya, di DKI ini begitu terdeteksi orang demam berdarah, langsung masuk, opname. Karena kalau disuruh pulang, kita susah untuk melakukan monitoring," ujarnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024.
Pada Juli 2024, kemarau diprediksikan terjadi di sebagian pulau Sumatera, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Barat, dan sebagian Kalimantan Utara.
Baca Juga: Satpol PP: Denda Rp50 Juta Bagi Warga Jakarta yang Rumahnya Ditemukan Jentik Nyamuk DBD
Sedangkan pada Agustus 2024, kemarau diprediksi terjadi di sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar pulau Sulawesi, Maluku, dan sebagian Pulau Papua.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Erni J. Nelwan menerangkan beberapa tanda dan gejala DBD. Yaitu mendadak demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada tulang dan otot.
"Kemudian timbul bercak kemerahan, hidung berdarah, sakit di belakang mata, mual dan muntah, serta kelelahan. Namun, gejala nggak khas, yah, tapi dominannya demam,” ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :