> >

Mahfud Ragu Pernyataan soal Jokowi Tak Restui Kaesang Maju Pilkada: Dulu Bilang Apa, Jadinya Apa

Politik | 6 Juni 2024, 11:30 WIB
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD ragu dengan kabar bahwa Presiden RI Joko Widodo tidak merestui anaknya, Kaesang Pangarep mengikuti Pilkada 2024. Mahfud menyoroti pernyataan-pernyataan pada masa silam yang kemudian tidak sesuai tindakan di kemudian hari.

Kabar Jokowi tak merestui Kaesang sendiri disampaikan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Zulhas mengungkapkan bahwa Jokowi menolak saat dirinya menyodorkan nama Kaesang sebagai calon wakil gubernur Jakarta.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Masuk Radar PDI-P di Pilgub Jakarta 2024

"Saya tidak ingin percaya atau tidak percaya, terserah aja, sudah malas, gitu. Yang dulu kan juga bilang begitu," kata Mahfud dalam siniar "Terus Terang" yang disiarkan akun Youtube resmi Mahfud MD, Rabu (5/6/2024).

"Dulu bilang begitu, akhirnya 'Saya dipaksa oleh parpol, itu urusan parpol.' Dulu dia juga bilang nggak setuju, sekarang mau dikomentari lagi malah nanti kita ini malu pada diri sendiri."

Isu Kaesang maju ke Pilkada 2024 menguat usai Mahkamah Agung (MA) menerbitkan putusan tentang batas usia calon kepala daerah. MA menetapkan, batas usia 30 tahun baru dihitung saat pelantikan, bukan saat pendaftaran calon kepala daerah.

Kaesang sendiri baru akan berusia 30 tahun pada Desember 2024 mendatang. Sedangkan pelantikan kepala daerah hasil Pilkada serentak 2024 diperkirakan berlangsung pada Januari 2025.

Mahfud pun menilai putusan MA tersebut adalah sebentuk "perusakan hukum." Namun, eks cawapres Ganjar Pranowo itu mengingatkan perusakan hukum ini bisa jadi bumerang bagi penguasa.

"Ini negara ini cara berhukumnya sudah rusak dan dirusak, sehingga saya katakan saya malas bicara yang kayak gitu-gitu," kata Mahfud.

"Biar saja tambah busuk, tambah busuk, pada akhirnya kebusukan itu akan runtuh sendiri kan suatu saat. Kalau ini yang begini-begini diterus-teruskan, ya sudah silakan saja, apa yang mau kau lakukan, lakukan saja, mumpung Anda masih punya posisi untuk melakukan itu."

Baca Juga: Jokowi soal Keppres Pemindahan Ibu Kota: Bisa Saya yang Menandatangani, Bisa Juga Presiden Terpilih

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU