Hari Kelahiran Bung Karno Tanggal 6 Juni, Berikut Sejarah Singkat Sang Proklamator
Peristiwa | 6 Juni 2024, 11:06 WIBAkan tetapi, kabinet Indonesia selama era Demokrasi Liberal kerap dibubarkan sehingga menimbulkan ketidakpastian politik, ekonomi dan sosial.
Era Demokrasi Liberal berakhir pada 1959 ketika Presiden Soekarno membubarkan Dewan Konstituante lewat Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Pemerintahan Soekarno kemudian memasuki era Demokrasi Terpimpin (1959-1966), ditandai dengan kekuasaan dominan presiden di atas legislatif dan partai politik. Militer pun semakin berperan sehingga pemerintah semakin berciri kediktatoran.
Baca Juga: Megawati Jawab Prabowo: Bung Karno Itu Milik Rakyat Indonesia
Soekarno bahkan sempat membubarkan DPR dan membentuk DPR-GR yang seluruh anggotanya ditunjuknya sendiri. Soekarno juga menunjuk perwira-perwira militer menjadi kepala daerah, anggota DPR/MPR, dan jabatan lainnya.
Dalam kebijakan luar negeri, Seokarno getol melontarkan retorika anti-asing dan mengobarkan pemusuhan dengan Malaysia. Putra Sang Fajar juga mengeluarkan Indonesia dari PBB tahun 1965.
Selain itu, akhir kekuasaan Soekarno ditandai hiperinflasi hingga 600 persen pada 1965. Krisis yang dialami Indonesia semakin parah usai enam jenderal dibunuh Gerakan 30 September pada 1965.
Usai Peristiwa 1965, Soekarno lengser pada 1967. Bung Karno menyerahkan kekuasaannya ke Soeharto yang memulai Orde Baru, rezim yang berkuasa hingga 1998.
Kondisi kesehatan Seokarno pun menurun seiring kiprah politiknya yang jatuh. Soekarno kemudian meninggal dunia pada 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Biografi singkat Soekarno
Seokarno lahir dari keluarga yang berpengaruh. Ayah Seokarno, Raden Soekemi Sosrodihardjo merupakan keturunan Sultan Kediri. Sedangkan ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari kaum brahmana, memiliki hubungan darah dengan Raja Singaraja.
Meskipun demikian, Soekarno kecil hidup di tengah keterbatasan. Namun, Soekarno dididik dengan disiplin tinggi mengingat ayahnya berprofesi sebagai seorang guru.
Soekarno telah giat membaca dan menulis sejak kecil hingga menjadi orator ulung yang memimpin Republik Indonesia pada awal kemerekaan.
Berikut biografi singkat presiden pertama RI, Ir. Soekarno yang hari kelahirannya diperingati setiap 6 Juni.
Biografi Ir. Soekarno
Nama dan tempat/tanggal lahir
- Ir. Soekarno
- Surabaya, 6 Juni 1901
Almamater
- Eerste Inlandse School (sampai 1911)
- Europeesche Lagere School (ELS) (1911–1915)
- Hogere Burger School (HBS) Surabaya (1915–1921)
- Technische Hoogeschool te Bandoeng (1921–1926) sekarang Institut Teknologi Bandung
Riwayat organisasi
- Pendiri Tri Koro Darmo (Jong Java) (1915)
- Pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) (1927)
- Pemimpin Pusat Tenaga Rakyat (1943)
- Penasehat Utama Jawa Hokokai (1944)
- Anggota BPUPKI (1945)
- Ketua PPKI (1945)
Istri
- Oetari
- Inggit Garnasih
- Fatmawati
- Hartini
- Kartini Manoppo
- Ratna Sari Dewi
- Haryati
- Yurike Sanger
- Heldy Djafar
Anak
- Guntur Soekarnoputra
- Megawati Soekarnoputri
- Rachmawati Soekarnoputri
- Sukmawati Soekarnoputri
- Guruh Soekarnoputra
- Taufan Soekarnoputra
- Bayu Soekarnoputra
- Karina Kartika Sari Dewi Soekarno
- Ayu Gembirowati
- Totok Suryawan Soekarnoputra
Penghargaan
- Lenin Star
- Grand Yugoslav Star
- Grand of the Order of the Southern Cross
- Grand Knight of the Order if Pays IX
- Satyalancana Perintis Kemerdekaan
- White Lion Medal
- The Gold Medal od the Concecration
- Collar of the Order of San Martin
- Medal of the Order of the Golden Spur
- The Medal of the Highest Order
- Philippine Legion of Honor
- Medal of Resistence, First Class
- Order of the Condor of the Andes
- Bintang Sewindu APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia)
- Bintang Republik Indonesia Adipurna
- Bintang Gerilya
- Bintang Mahaputera Adipurna
- Bintang Bhayangkara Utama
- Bintang Sakti
- Bintang Garuda
- Bintang Dharma
- Bintang Jasa Utama
- Pahlawan Proklamator
- Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthemu
- The Order of the Supreme Companions of OR Tambo
Baca Juga: Megawati Sebut Ada Untungnya Bung Karno Ditahan, Ini Alasannya
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV