Penuhi Panggilan Polda Metro, Hasto Bawa Berkas Kecurangan Pemilu 2024: Semua Lengkap
Peristiwa | 4 Juni 2024, 12:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto bawa berkas kecurangan Pemilu 2024 saat penuhi panggilan Polda Metro Jaya hari ini.
Hasto mengaku menyertakan berkas-berkas tersebut sebagai dokumen pendukung dalam pemeriksaan dirinya.
Hal tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto setibanya di Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan, Selasa (4/6/2024).
“Ada berkas, kecurangan pemilu semua lengkap, di dalam surat panggilan ini saya membawa dokumen pendukung,” ucap Hasto.
Dalam penjelasannya, Hasto mengaku pernyataan yang disampaikannya di televisi nasional adalah bentuk pendidikan politik sesuai kapasitasnya sebagai Sekjen PDI Perjuangan.
Baca Juga: Respons Hasto saat Pernyataannya Dilaporkan ke Polda: Saya Melakukan Pendidikan Politik
Selain itu, Hasto menegaskan hal tersebut sah dilakukan sebagaimana anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PDI Perjuangan.
“Panggilan yang diberikan kepada saya atas pernyataan saya dalam wawancara di media tv nasional, dan mungkin ada beberapa pernyataan lainnya yang sebenarnya saya sampaikan dalam tanggung jawab saya untuk melakukan pendidikan politik, dan fungsi komunikasi politik yang melekat dengan eksistensi partai,” jelas Hasto.
“Karena PDI Perjuangan adalah partai yang sah menurut undang-undang jika fungsi-fungsi itu melekat dan menurut ADRT partai juga saya jalankan untuk menyatakan dengan hal-hal yang terkait dengan sikap politik partai.”
Oleh karena itu, kata Hasto, Badan Hukum dan Advokasi PDI Perjuangan mendampinginya untuk memenuhi panggilan Polda Metro Jaya.
Baca Juga: JATAM soal Ormas Diberi Izin Kelola Tambang: Siasat Presiden Jokowi Beri Kue ke Pendukungnya
“Saya hadir didampingi penasihat hukum dari badan hukum dan advokasi PDI Perjuangan dan ada juga penasihat hukum saya pribadi Bung Patra Zen,” ucap Hasto.
“Dan sebagai tanggung jawab warga negara yang taat hukum, karena kita adalah negara hukum bukan negara kekuasaan. Saya datang dengan niat baik memenuhi surat panggilan.”
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV