> >

Polisi Buru WNI Berinisial FS, Perannya Membuat Identitas Chaowalit Thongduang jadi Warga Aceh Timur

Hukum | 2 Juni 2024, 22:55 WIB
Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod alias Sulaiman, tersangka pembunuhan dan narkotika asal Thailand yang melarikan diri ke Indonesia. Thongduang ditangkap di Badung, Bali, Kamis (30/5/2024). (Sumber: KOMPAS TV)

Wahyu menambahkan, selain melakukan mengejari FS, kepolisian juga mendalami pihak lain yang membantu terpidana Chaowalit Thongduang menjalani hidup pelarian di Indonesia. 

Baca Juga: [FULL] Pernyataan Polisi Usai Ditangkapnya Buronan Nomer Satu Asal Thailand di Bali

Sejauh ini total ada 8 WNI yang memiliki keterkaitan dengan pelarian Thongduang. Mulai meminta keterangan dari pengemudi ojek online (ojol) hingga sopir taksi. 

Kemudian agen pengiriman uang, pemiliki jasa sewa kapal, hingga teman terpidana selama bersembunyi di Indonesia.

Selama berada di Indonesia, Chaowalit Thongduang berkomunikasi dengan menggunakan google translate

"Dalam berkomunikasi, karena tidak bisa Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia, dia menggunakan bantuan google translate untuk berkomunikasi dengan orang lain," ujar Wahyu. 

Punya Kaki Tangan

Wahyu menjelaskan, hasil penelusuran tim Bareskrim Polri diketahui terpidana ini merupakan mafia narkoba yang memiliki jaringan hingga ke Myanmar dan Australia.

Baca Juga: Data Divhubinter Polri: sejak 17 Januari 2020 Harun Masiku Tidak Keluar dari Wilayah Indonesia

Terpidana merupakan bos jaringan narkoba internasional dan dari jaringan itu jugalah ia melarikan diri ke Indonesia. 

Untuk pihak-pihak yang membantu pelarian terpidana, masih terus didalami.

Termasuk pihak yang mengirimkan uang agar buronan nomor 1 di Thailand ini bisa hidup di pelarian. 

"Ini salah satu bandarnya, salah satu bos. Kalau seorang mafia, gangster seperti ini pasti punya kaki tangan sehingga dia bisa menggerakkan. Termasuk juga mempersiapkan pelarian itu tidak mudah. Kalau tidak ada yang membantu pasti tidak mungkin dia bisa lari keluar penjara hingga kabur ke Indonesia," ujar Wahyu. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU