> >

Gedung Kejaksaan Agung Dijaga Polisi Militer, Kapuspen TNI: Sudah Ada MoU Kejagung-TNI

Peristiwa | 26 Mei 2024, 16:10 WIB
Gedung Kejaksaan Agung atau Kejagung. Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengonfirmasi bahwa personel dari Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI terlibat dalam pengamaman kantor Kejagung RI. (Sumber: Kompas.com/Ahmad Nasrudin Yahya)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengonfirmasi bahwa personel dari Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI terlibat dalam pengamaman kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.

Menurutnya, kerja sama pengamaman antara TNI dan Kejagung telah diresmikan melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kedua pihak.

Gumilar menyebut Kejagung dan TNI telah menandatangani MoU Nomor 4 Tahun 2023 dan Nomor NK/6/IV/2023/TNI pada 6 April 2023.

MoU tersebut salah satunya mengatur penugasan personel TNI di lingkungan Kejagung.

“Ruang lingkup MoU tersebut ada pada Pasal 7, di antaranya adalah penugasan prajurit TNI di lingkungan kejaksaan, seperti Jaksa Agung Muda Pidana Militer (Jampidmil) dan dukungan bantuan personel TNI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kejaksaan,” kata Gumilar dalam pesan tertulis, Minggu (26/5/2024), dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Kata Kejagung soal Dugaan Jampidsus Febrie Adriansyah Dikuntit Anggota Densus 88

Menurut dia, pengamanan gedung Kejagung yang dilakukan polisi militer telah dilaksanakan sejak jauh hari. Ia menyebut personel Puspom TNI berjaga di sejumlah titik di lingkungan Kejagung.

Pengamanan oleh polisi militer menuai sorotan usai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Ardiansyah diduga dikuntit anggota Densus 88 Polri. 

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengaku belum mendapat informasi mengenai dugaan penguntitan terhadap jampidsus.

Ketut pun menerangkan, gedung Kejagung dikawal militer karena TNI memang menjadi bagian pengawalan di lingkungan tersebut.

“Kalau pengawalan dan penjagaan di Kejagung sebagian memang dari TNI karena bagian organik dari Jampidmil," kata Ketut.

Sebelumnya, dikutip Kompas.id, anggota polisi dari satuan Densus 88 diduga menguntit Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah saat makan malam di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.

Satu dari anggota Densus 88 tertangkap basah saat memantau makan malam Febrie, Minggu, 19 Mei 2024 lalu.

Baca Juga: Jawab Kejagung soal Kabar Anggota Densus 88 Buntuti Jampidsus

Dua orang yang mengetahui peristiwa itu bercerita, kejadian itu terjadi sekitar pukul 20.00 atau 21.00 WIB.

Febrie disebut kerap menyambangi restoran yang menyajikan kuliner Prancis itu untuk makan.

Kala itu, Febrie makan bersama satu ajudan dan motor patwal Polisi Militer. Sejak menangani kasus korupsi timah senilai Rp271 triliun, Jampidsus memang dikawal polisi militer TNI atas bantuan pengamanan dari Jaksa Agung Muda Bidang Militer.

Dua orang yang mengetahui peristiwa itu menyebut, kedatangan Febrie disusul dua orang diduga anggota Densus 88. Mereka berpakaian santai dan datang dengan berjalan kaki.

Salah seorang anggota Densus 88 itu disebut meminta meja di lantai dua dengan alasan ingin merokok. Namun, pria itu selalu mengenakan masker wajah.

Pria itu juga diduga mengarahkan alat yang diduga perekam ke arah ruangan Febrie. Polisi militer yang mengawal Febrie pun curiga dengan pria tersebut. Ia kemudian mengamankannya.

Baca Juga: Usai Jampidsus Diduga Dikuntit Anggota Densus 88, Puspom TNI Tingkatkan Pengamanan Gedung Kejagung

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: