Kemenag Sebut Calon Haji 2024 yang Hamil Bisa Tunda Keberangkatan hingga 2025
Humaniora | 25 Mei 2024, 03:45 WIB"Untuk gelombang ke-2, hari ini akan diterima sebanyak 14 kloter yang akan membawa 5.830 jemaah. Tadi kita sudah menerima dua kloter, JKG-27 dan PDG-10," imbuhnya.
Layanan akomodasi disiapkan di lima wilayah yaitu, Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy.
Ada 170 hotel yang telah disiapkan. Sejumlah layanan ramah lansia sudah disiagakan untuk menyambut jemaah.
Baca Juga: Jemaah Haji Tiba di Mekkah, Petugas Sarankan Umrah Dilakukan di Malam Hari
"Khususnya, bagi jemaah lansia, kita sudah menempatkan kamar-kamar yang dekat dengan lift agar mempermudah mobilitas mereka. Selain itu, kita juga menyiapkan menu khusus bagi lansia," jelasnya.
Ia menyampaikan, di tiap pemondokan juga telah disiapkan kursi roda bagi lansia.
"Untuk pelaksanaan umrah wajib juga akan ada pendampingan bagi lansia. Untuk kloter yang baru datang kali ini, rencananya akan melaksanakan umrah wajib pada pukul 16.00 WAS," tuturnya.
Umrah wajib menjadi rangkaian ibadah yang akan dilakukan jemaah haji setibanya di Kota Makkah. Khalil mengimbau jemaah untuk memperhatikan beberapa hal dalam pelaksanaam umrah wajib.
Pertama, setibanya di Makkah, jangan buru-buru berangkat umrah. Sebaiknya beristirahat terutama bagi jemaah gelombang ke-2 yang berangkat dan sudah memakai pakaian ihram dari tanah air.
Baca Juga: Penerbangan Haji Telat hingga Ditegur Kemenag, Ini Respons Garuda Indonesia
Kedua, pilih waktu umrah saat matahari tidak terik, seperti sore atau malam hari.
"Ketiga, selalu pergi bersama-sama atau rombongan. Dan pastikan rombongan yang berangkat dan pulang sama jumlahnya," ucapnya.
"Bagi jemaah lansia, pastikan juga untuk selalu ada pendamping. Khusus bagi jemaah lansia tanpa pendamping, Ketua Kloter harap berkoordinasi dengan petugas sektor agar bisa kita fasilitasi," sambungnya.
Terakhir, Khalil meminta jemaah agar tidak memaksakan diri saat melaksanakan umrah. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit yang mempengaruhi ketahanan fisik lainnya.
"Kalau sedang tawaf atau sai mengalami gejala-gejala yang tidak nyaman fisiknya, berhenti dulu sejenak. Jangan dipaksakan," tutup Khalil.
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV