Dirjen Kominfo Usman Kansong Kenang Salim Said Sebagai Sosok Panutan bagi Wartawan Muda
Peristiwa | 19 Mei 2024, 14:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengenang sosok Profesor Salim Said sebagai seorang yang rendah hati dan terbuka.
“Beliau merupakan sosok yang terbuka dan rendah hati, yang melayani undangan kami pada saat kami menjadi wartawan muda di era tahun 99 saat mengundang beliau dalam diskusi,” kata Usman Kansong mengutip Antara, Sabtu (18/5/2024)
Hal tersebut dirasakan ketika Usman Kansong ketika masih menjadi wartawan muda pada awal-awal reformasi, saat mengadakan kegiatan diskusi kecil dengan tamu yang tidak begitu banyak.
Dirinya menceritakan bahwa pada saat itu, Salim Said merupakan seorang intelek dan juga wartawan ternama. Dengan berbagai kesibukannya pada saat itu, beliau masih mau menyempatkan untuk hadir dalam kegiatan diskusi tersebut.
Baca Juga: Wartawan Senior Salim Said Wafat, Jenazah akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jaksel
“Saya punya kenangan dengan Prof pada tahun 99 saya kira, masa awal reformasi. Waktu itu kita mengundang Prof untuk berdiskusi. Nah yang sangat saya apresiasi, kami ini kan wartawan muda (pada saat itu), kemudian jumlah tidak besar tapi Prof yang cukup dikenal baik sebagai wartawan dan intelektual mau melayani undangan kami,” ujar dia.
Dalam kegiatan tersebut, dirinya beserta teman-teman wartawan muda era itu mengaku banyak mendapatkan ilmu melalui diskusi serta pengalaman yang didapat dari Prof Salim Said.
Prof Salim Said memang dikenal sebagai seorang intelek dan juga wartawan ternama. Tidak hanya itu saja, dirinya juga banyak menciptakan buku dengan berbagai judul yang banyak mengangkat tema film, politik dan juga militer.
Prof Salim Said juga merupakan seorang intelek ternama di Indonesia, dirinya pernah menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan psikologi, sayangnya tidak berlanjut.
Dirinya lebih memiliki jurusan sosiologi di universitas yang sama dan dinyatakan lulus pada tahun 1976. Kemudian, dirinya tidak berpuas diri dalam menimba ilmu.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV