> >

Ini Cara Atur Pola Makan bagi Calon Jemaah Haji Penderita Diabetes

Peristiwa | 15 Mei 2024, 13:00 WIB
Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW menjadi harapan setiap jemaah haji saat di Madinah. (Sumber: Kemenag)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi jemaah calon haji yang menderita diabetes, mengatur pola makan menjadi hal krusial agar kadar gula darah tetap stabil selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Hal ini disampaikan oleh Dietisien dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Lilik Fauziyah Ahmad, S.Si, T, RD.

"Menyiapkan pola makan secara teratur menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga gula darah tetap stabil dan ini perlu diperhatikan serta pintar-pintar sendiri dalam mengaturnya," ujar Lilik dikutip dari Antara, Sabtu (11/5/2024).

Penderita diabetes harus pintar mengontrol pola makan agar tidak mengalami penurunan gula darah di bawah normal (hipoglikemia) atau peningkatan gula darah melebihi batas (hiperglikemia). Kedua kondisi tersebut dapat menghambat pelaksanaan ibadah haji.

Namun, ia menegaskan bahwa penderita diabetes juga harus mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang, sama seperti jamaah haji lainnya.

Selama menunaikan ibadah di Arab Saudi, jemaah calon haji Indonesia biasanya mendapat jatah makanan pada pagi, siang, dan malam hari. Jatah makanan tersebut seharusnya sudah dirancang sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan gizi harian.

Baca Juga: 6 Minuman Bagi Penderita Diabetes dan Prediabetes, Bisa Turunkan Kadar Gula Darah

Namun, jika kebutuhan kalori dirasa masih kurang akibat aktivitas ibadah yang padat, Lilik menganjurkan untuk menambah asupan dari buah dan sayuran segar.

"Sebaiknya memang perbanyak sayur dan buah, maksimalkan konsumsi buah-buahan. Misalnya di depan Masjidil Haram ada supermarket, itu bisa dimanfaatkan untuk membeli buah atau jus, itu baik untuk tubuh," ungkap dia.

Selain pola makan, Lilik juga mengingatkan pentingnya menjaga asupan cairan dengan memastikan tubuh selalu terhidrasi. Ia menyarankan agar para jemaah penderita diabetes selalu membawa botol minum berisi air agar bisa diminumkan kapan saja.

"Minum air itu baiknya setiap 35 menit sekali atau satu jam sekali, sesering mungkin harus bisa minum," tandas dia.

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU