> >

Kecelakaan Maut Subang, Muhadjir Minta Sekolah Hati-Hati Sewa Bus: Pastikan Kendaraan-Sopir Siap

Peristiwa | 14 Mei 2024, 20:17 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai Rapat Tingkat Menteri yang membahas penanganan gagal panen di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (19/2/2024). Muhadjir meminta kepada seluruh kepala sekolah selalu berhati-hati dalam memilih kendaraan umum untuk kegiatan sekolah, termasuk kegiatan perpisahan di luar kota. (Sumber: ANTARA/Asep Firmansyah)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menanggapi soal kecelakaan maut bus pariwisata yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana Depok di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat.

Muhadjir meminta kepada seluruh kepala sekolah selalu berhati-hati dalam memilih kendaraan umum untuk kegiatan sekolah, termasuk kegiatan perpisahan di luar kota.

Ia pun meminta seluruh sekolah untuk memastikan kondisi pengemudi dan bus yang ditumpangi dalam keadaan siap sebelum berangkat.

"Ini memang suatu kecelakaan yang saya kira tidak perlu. Karena itu kepala sekolah harus hati-hati betul ketika mengajak siswanya rame-rame menggunakan kendaraan umum, kendaraan sewaan. Pastikan dulu, baik sopirnya maupun kendaraannya betul-betul siap," kata Muhadjir di Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Muhadjir menyayangkan peristiwa nahas tersebut. Ia mengaku kaget, pasalnya selama mudik tidak ada insiden kecelakaan tersebut.

"Saya juga kaget, karena selama mudik Alhamdulillah tidak ada kejadian itu, tapi setelah berakhir mudik malah ada kejadian," ujarnya.

"Sangat kita sayangkan dan itu menyangkut para siswa," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, ia pun menyebut tak sedikit bus pariwisata yang merupakan dari hasil lelang dengan kondisi yang sudah tidak layak.

Baca Juga: Sopir Kecelakaan Maut di Subang Jadi Tersangka, Terbukti Lalai Paksa Bus Berjalan Meski Rusak

"Banyak sekali bus pariwisata sebetulnya hasil dari lelang. Lelang yang sebetulnya memang sudah enggak layak kemudian dicat ulang dengan sangat glowing gitu. Sehingga orang melihat soalnya itu bus baru, padahal itu bus yang sudah tidak layak," jelasnya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/YouTube Kompas.com.


TERBARU