Menhub Berhentikan Ketua STIP Jakarta Buntut Kasus Kematian Taruna Putu Satria
Peristiwa | 9 Mei 2024, 17:51 WIBKLUNGKUNG, KOMPAS.TV - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberhentikan Direktur atau Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Ahmad Wahid.
Budi Karya menjelaskan keputusan membebastugaskan Ahmad Wahid sebagai tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atas kasus kematian Putu Satria Ananta Rastika (19).
"Kami sudah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda. Ini sebagai rasa bahwa tanggung jawab dan tindakan tegas itu harus dilakukan," ujar Menhub usai melayat di rumah duka, Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2024). Dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan selain membebastugaskan Ketua STIP, Kemenhub juga melakukan sejumlah evaluasi agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. Seperti mengubah kurikulum dengan yang lebih humanis, dan berteknologi.
Menhub menegaskan persaingan di dunia pekerjaan tidak lagi mengandalkan fisik tapi juga kompetensi dan pengetahuan. Untuk itu tradisi kekerasan senior terhadap junior harus dihilangkan dari STIP Jakarta.
Baca Juga: Buntut Siswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Kemenhub Segera Rombak Kurikulum di 33 Sekolah Kedinasan
Budi Karya menyampaikan akan mempercepat pembenahan di STIP Jakarta untuk memutus mata rantai kekerasan antar taruna dan taruni.
Dalam jangka pendek, sambung dia, Kemenhub akan menerapkan moratorium penerimaan taruna di STIP dan mengoptimalkan penerimaan taruna di sekolah pelayaran lainnya di bawah Kemenhub.
Kemenhub akan melakukan pembenahan mendasar yakni mengubah kurikulum berfokus kepada pembelajaran di kelas dan mengutamakan soft skills yang nantinya dapat mendukung lulusan siap kerja di dunia kelautan dan pelayaran.
"Selain itu juga melarang berbagi aktivitas yang dapat mendorong celah terjadinya perundungan, termasuk salah satunya menghilangkan kepangkatan dan sebutan senior dan junior di dalam sekolah," ujar Budi Karya Sumadi.
Dalam jangka menengah, laporan-laporan berbasis digital yang mengurangi interaksi fisik akan dioptimalkan, dengan meningkatkan kualitas pengasuh taruna, serta pemisahan interaksi taruna antar angkatan dan menghilangkan atribut seragam.
Baca Juga: Menhub akan Hilangkan Atribut Pangkat di Seragam STIP hingga Berencana Tunda Penerimaan Siswa Baru
"Dalam jangka panjang, pembenahan serupa akan diterapkan di sekolah-sekolah lain di bawah BPSDM Kementerian Perhubungan," ujar Budi Karya Sumadi.
Menhub Meminta maaf
Sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan duka cita mendalam secara langsung, sekaligus penyesalan dan permohonan maaf kepada keluarga almarhum Putu Satria atas peristiwa kekerasan di STIP Jakarta.
Adapun Putu Satria, merupakan korban penganiayaan senior di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Jumat (3/5) pekan lalu.
Budi Karya berkesempatan melihat jenazah Putu Rustia yang baru tiba di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, sebelum kremasi dalam upacara Ngaben adat yang rencananya dilakukan Jumat (10/5).
Baca Juga: 3 Orang Baru Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Berujung Kematian Taruna STIP, Siapa Saja Mereka?
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa kekerasan di STIP Jakarta. Ini menjadi duka yang mendalam dan menjadi sebuah titik bahwa kami harus melakukan perubahan. Kami akan melakukan pembaruan pada pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan," ujar Menhub.
Putu Satria mendapat penganiayaan lantaran kurang sopan masuk ke dalam kelas-kelas dengan menggunakan baju olahraga.
Putu bersama keempat temannya digiring ke toilet pria yang berada di lantai dua kampus. Di sana juga Putu meregang nyawa akibat pukulan seniornya Tegar Rafi Sanjaya (21) yang sudah ditetapkan sebagai tersangka di bagian ulu hati.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com, Kompas TV