> >

Duet Ahok-Anies Masih Terbuka, Politisi PDI-P: yang Tertutup Opsi Calonkan Orang Pernah Berkhianat

Rumah pemilu | 8 Mei 2024, 09:53 WIB
Chico Hakim, juru bicara TPN Ganjar-Mahfud dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (18/1/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP PDI Perjuangan masih mencermati peluang memasangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Anies Baswedan, calon presiden Pilpres 2024 di Pilkada DKI Jakarta 2024. 

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Chiko Hakim menilai, Ahok dan Anies memang memiliki magnet tersendiri, apalagi jika keduanya dipasangakan dalam perkawinan politik Pilkada serentak 2024. 

Menurut Chicko, saat Ahok memimpin DKI Jakarta, tingkat kepuasan publik sangat baik.

Begitu juga Anies, publik puas dengan kepemimpian lima tahun Anies.

Chicko menilai, jika hanya mencari kemenangan di Pilkada DKI Jakarta, di luar sejarah keduanya di Pilkada DKI Jakarta 2017, hitungan di atas kertas menyatukan Ahok dengan Anies adalah opsi yang membuat peluang kemenangan semakin besar.

"Kedua tokoh ini memang punya pangsa pasar berbeda, dan yang menarik ketika keduanya memimpin Jakarta punya approval yang baik, tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan keduanya baik," ujar Chicko di program Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga: Duet Anies dan Ahok di Pilkada DKI Indah di Kertas, Burhanuddin: Jangan-jangan Bukan Duet tapi Duel

Chicko juga menilai, di luar sejarah keduanya pernah bersaing keras di Pilkada DKI 2017, kemungkinan Ahok berpasangan dengan Anies bisa terbuka. 

Yang perlu diperhatikan, jika keduanya bersatu idiologi yang dikedepankan adalah soal kerakyatan siapa yang berpihak kepada rakyat, menjunjung kebhinekaan dan Pancasila. 

"Opsi-opsi itu terbuka, opsi terkait PDI-P koalisi dengan siapapun juga terbuka. Yang mungkin tertutup adalah opsi terkait dengan kami mencalonkan orang atau keluarga yang pernah berkhianat kepada partai kami. Itu saja yang tertutup, kalau yang lain sampai saat ini masih terbuka," ujar Chicko. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU