> >

PKB Bantah Dapat Jatah 2 Kursi di Kabinet Prabowo-Gibran: Belum Sampai Sejauh Itu

Politik | 7 Mei 2024, 10:01 WIB
Wasekjen DPP PKB Syaiful Huda di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/8/2023). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantah telah mendapatkan jatah dua kursi menteri di pemerintahan Presiden Terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

Bantahan itu disampaikan oleh Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (7/5/2024).

“Belum sampai jauh itu (dapat 2 kursi menteri -red), jadi itu sepenuhnya hak prerogatif Pak Prabowo,” ucap Syaiful Huda.

Meski demikian, Huda memastikan jika PKB sudah sepenuhnya menerima hasil Pilpres 2024 yang dimenangkan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Oleh karena itu, PKB siap bekerja sama di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran untuk lima tahun mendatang.

Baca Juga: Alasan PAN Usung Eko Pratrio Jadi Menteri Prabowo: Modal Sosial Sudah Sangat Tinggi

“Menyangkut soal posisi PKB pasca-Pilpres, Gus Muhaimin ketemu dengan Pak Prabowo dengan berbagai pertimbangan, tantangan masa depan Indonesia, baik pada sisi global maupun kepentingan nasional, PKB pada posisi kira-kira mendukung atau siap kerja sama terhadap pemerintahan yang di bawah pimpinan Pak Prabowo,” ujar Huda.

Huda menegaskan, meskipun PKB sudah bertemu dengan Prabowo Subianto dan menyatakan siap bekerja sama, tidak sama sekali membahas perihal kursi kabinet.

PKB memahami, kursi menteri sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden terpilih.

“Kami tidak membahas sama sekali menyangkut soal kabinet, jadi itu sepenuhnya menjadi kewenangan Pak Prabowo dan soal itunya (kursi menteri untuk PKB) ya kita tunggu saja tanggal 20 Oktober, menyangkut soal apakah formasi di dalam kabinet ada dari PKB atau tidak,” kata Huda.

Namun yang pasti, Huda menuturkan, jika PKB dalam komunikasinya dengan Prabowo Subianto mencoba membangun tradisi baru.

Yakni menyelipkan program perubahan yang tidak bisa diperjuangkan oleh pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar karena kalah di Pilpres 2024.

Baca Juga: Respons Menko PMK soal Kasus Siswa STIP Tewas Usai Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

“Kami ingin membikin tradisi baru agenda perubahan yang diusung oleh pasangan 01 kami sampaikan kepada Bapak Prabowo, karena tidak mungkin diperjuangkan oleh pasangan Mas Anies dan Gus Muhaimin karena belum mendapatkan mandat dari rakyat dan syukur alhamdulilah direspons baik (Prabowo),” jelas Huda.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU