Gerindra: Poin Utamanya Prabowo Ingin Bersama Membangun Bangsa, bukan Berarti Semua Dapat Menteri
Politik | 1 Mei 2024, 23:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Terpilih Prabowo Subianto punya keinginan merangkul semua elemen dan anak bangsa untuk bersama-sama membangun Indonesia. Keinginan tersebut tidak sebatas hanya merangkul partai politik yang ada.
Namun untuk masuk ke dalam pemerintahan, perlu ada komunikasi mendalam agar ada kesamaan visi dan misi yang dimiliki.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Wihadi Wiyanto menjelaskan sedari awal Prabowo memiliki pandangan membangun bangsa butuh kerja sama semua elemen bangsa, baik itu dari partai politik ataupun masyarakat umum.
Wihadi menilai sangat wajar jika publik menilai arti merangkul dan bersama-sama dianggap hanya untuk partai politik.
Namun sejatinya pandangan Prabowo bersama-sama membangun bangsa tidak sebatas merangkul partai.
Baca Juga: Rangkul semua Partai, Pengamat Prediksi Kabinet di Pemerintahan Pragib Lebih Banyak dari Jokowi
"Ini adalah platform utamanya, bahwa menginginkan semua terlibat anak bangsa ini untuk membangun," ujar Wihadi di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, 'Berebut Kursi Menteri', Rabu (1/5/2024) malam.
Wihadi juga mengakui keinginan Prabowo merangkul anak bangsa dianggap sebagai ajakan duduk bersama di dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurutnya untuk duduk di pemerintahan pastinya perlu kesamaan visi dan misi agar roda program dan kebijakan bisa berjalan dengan baik.
Akan tetapi elemen dan anak bangsa juga bisa bersama-sama membangun dan mendukung program Prabowo-Gibran tanpa masuk ke pemerintahan.
"Setelah kontestasi Pilpres selesai saatnya kita untuk membangun, sama-sama kita membangun. Jadi merangkul ini dalam artian sama-sama membangun," ujar Wihadi.
Baca Juga: Kata Demokrat dan PAN Soal Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran yang Kemungkinan Berkurang
Di kesempatan yang sama Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng menjelaskan pihaknya mengerti tujuan dari Prabowo ingin merangkul semua elemen dan anak bangsa dalam konteks menggandeng partai politik.
Menurut Andi di pemerintahan ke depan memang perlu dukungan mayoritas dari partai politik di parlemen.
Terlebih kekuatan partai di Koalisi Indonesia Maju yang beranggotakan empat partai di parlemen masih sekitar 48 persen, sehingga perlu dukungan dari partai lain.
Andi menjelaskan Demokrat terbuka bagi partai yang ingin masuk di pemerintahan Prabowo-Gibran. Tapi syaratnya harus konsiten, tidak seperti yang terjadi di Kabinet Indonesia Maju.
"Jadi harus konsisten, jangan seperti sekarang ini kita melihat di dalam pemerintahan tapi rasanya oposisi. Tapi kalau semuanya masuk jadi tidak sehat juga perlu juga oposisi," ujar Andi.
Baca Juga: Koalisi Prabowo-Gibran Semakin Kuat, Akankah NasDem dan PKB Dapat Jatah Kursi Menteri?
"Soal siapa yang di dalam dan siapa yang di luar itu kita serahkan ke Pak Prabowo sebagai presiden terpilih," sambung Andi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV