> >

Motif Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri Harus Diungkap, Pengamat: Bahan Evaluasi Mental Anggota Polri

Hukum | 29 April 2024, 14:18 WIB
Puslabfor Polri saat melakukan olah TKP di lokasi Brigadir RAT diduga bunuh diri di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024). (Sumber: Dok. Humas Polres Metro Jakarta Selatan via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Motif tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi atau RAT harus diungkap oleh pihak kepolisian. 

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto.

Bambang menuturkan pengusutan kasus kematian tidak wajar anggota kepolisian sering kali tidak tuntas dan berhenti pada penyebab kematian. 

Baca Juga: Kronologi Rombongan Moge Kecelakaan di Probolinggo, 2 Orang Tewas Ternyata Dokter Beserta Istrinya

Bahkan, kerap kali polisi tak sampai mengungkap motif di balik kematian tersebut. Padahal, itu perlu dilakukan untuk mengevaluasi mental anggota Polri.

"Pengungkapan motif ini penting dilakukan untuk evaluasi pembinaan mental anggota (Polri)," kata Bambang dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (29/4/2024).

Ia menjelaskan problem tekanan kerja maupun psikologis anggota yang cukup berat adalah fenomena umum yang tidak bisa dijadikan pembenaran perilaku anggota yang mengakhiri hidupnya.

Hal ini mengartikan bahwa ada permasalahan pada individu anggota kepolisian, termasuk masalah keluarga, fisik, bahkan tekanan yang dialami.

"Menelisik motif kematian anggota ini penting untuk bahan evaluasi, dan itu mendesak dilakukan. Agar tak muncul lagi kematian-kematian anggota yang percuma," ucap Bambang.

Baca Juga: Selidiki Motif Brigadir RAT Bunuh Diri, Polisi Periksa Ponsel Korban Dalami Percakapan dengan Istri

Bambang menyebut peristiwa anggota Polri diduga bunuh diri bukanlah kejadian pertama kali. Ada beberapa kasus serupa yang terjadi sebelumnya.

Sebelumnya, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas di rel kereta api Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023). Korban disebut tewas bunuh diri di lokasi. 

Kemudian, Bripda MR (22), anggota Polres Wonogiri ditemukan tewas di kamar barak Dalmas, Wonogiri, Jawa Tengah. Peristiwa bunuh diri itu diketahui Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. Polisi memastikan, Bripka MR bunuh diri karena persoalan keluarga. 

Kasus dugaan bunuh diri juga terjadi di kompleks pemukiman Akademi Kepolisian (Akpol), Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2024).

Seorang anggota polisi diduga tewas bunuh diri di dalam sebuah mobil dengan menembak dirinya menggunakan senjata api.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus SYL Bocor, KPK Lakukan Pemeriksaan Internal Usai Minta Keterangan Febri Diansyah

"Kasus anggota kepolisian yang meninggal dengan tidak wajar seperti ini adalah yang ke sekian kali. Dan bisa terjadi pada level tamtama sampai perwira, dari ajudan kapolda sampai perwira kepala satuan," ucap Bambang.

Ia menilai, fenomena bunuh diri terhadap anggota polisi kerap mengejutkan publik. Pasalnya, seorang personel kepolisian yang dididik dengan mentalitas kuat rupanya bisa rapuh hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. 

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. 

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU