Pengamat Minta TNI AL dan Polda Papua Tidak Sederhanakan Masalah Hanya Sekadar Salah Paham
Peristiwa | 15 April 2024, 17:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - TNI AL dan Polda Papua Barat harus melakukan investigasi dan secara transparan mengusut penyebab bentrok TNI-Polri di Sorong, pada Minggu (14/4/2024).
Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (15/4/2024).
“Jangan menyederhanakan masalah hanya sekadar kesalahpahaman dan diselesaikan dengan salaman (saling memahami), saya kira tidak akan selesai. Harus diusut tuntas,” tegas Fahmi.
Apalagi, kata Fahmi, bentrok antara-personel TNI dan Polri akibat kesalahpahaman bukanlah kejadian yang baru.
Oleh karena itu, lanjut Fahmi, perlu tindakan tegas terhadap personel yang bersalah sehingga tingkat kepercayaan publik meningkat.
Baca Juga: Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres Besok, Yusril Minta MK Tolak Permohonan Anies dan Ganjar
“Jangan dibiarkan difasilitasi arogansi dan main hakim sendiri,” ujar Fahmi.
Tidak hanya itu, Fahmi menuturkan perlu juga ada pembinaan sumber daya manusia dari jajaran pasukan hingga pimpinan untuk meredam sifat impulsif dan ego sektoral yang kerap jadi pemicu tindak kekerasan.
Dengan adanya pengendalian emosi terhadap personel, TNI dan Polri tidak mudah tersulut provokasi yang berujung bentrokan.
Jika hal tersebut sudah dilakukan, Fahmi menyarankan TNI AL dan Polri menggelar kegiatan bersama demi menjaga sinergitas dan keharmonisan hubungan.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV