Pengamat: Kurangnya Rest Area dan Microsleep Jadi Faktor Terjadinya Kecelakaan di Tol Trans-Jawa

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kelelahan yang dialami pengemudi dan kurangnya jumlah rest area merupakan beberapa faktor terjadinya kecelakaan di tol Trans-Jawa di masa mudik Lebaran 2024. 

Seperti diberitakan, kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 pada Senin (8/4/2024) lalu dan merenggut 12 korban jiwa.

Kemudian di hari kedua Idulfitri 1445 H, Kamis (11/4/2024), bus Rosalia Indah mengalami kecelakaan tunggal di KM 370 A Tol Batang-Semarang.

Dari 34 orang yang ada di dalam bus tersebut, tujuh orang dilaporkan meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka ringan.

Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, menilai secara umum kecelakaan yang terjadi di masa mudik Lebaran disebabkan faktor kelelahan pengendara.

Menurut Djoko, banyak pengendara yang tidak menyadari dirinya sudah masuk dalam tahap kelelahan fisik, yang ditandai dengan sering menguap. 

Di sisi lain, adanya Tol Trans-Jawa membuat pengendara merasa waktu tempuh lebih singkat sehingga mengabaikan kebugaran fisik saat menyetir. 

Baca Juga: Kecelakaan Maut Bus di Tol Batang: 6 dari 7 Korban Teridentifikasi

Hal ini jugalah yang membuat pengendara mengalami microsleep atau kondisi kehilangan kesadaran atau perhatian akibat rasa kantuk, sehingga tertidur secara tiba-tiba dalam waktu beberapa detik.

"Microsleep atau kantuk seketika ini sering terjadi di jalan tol karena kondisi sepi, nyaman dan lelah. kemudian jalan yang lurus dan rest area yang jauh," ujar Djoko dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Kamis (11/4/2024). 

Dia menambahkan, faktor kurangnya tempat istirahat atau rest area juga membuat pengendara menjadi cepat letih. Menurutnya, faktor ini membuat bus Rosalia Indah keluar jalur dan terguling di Tol Trans-Jawa. 

Jauhnya jarak antar-rest area di Tol Batang-Semarang diduga membuat sopir mengalami microsleep.

"Di Tol Batang ini memang dari Pemalang sampai Batang ini (jarak, red) rest area sangat panjang. Saya juga pernah mengalami di jalur itu pengemudi mengantuk, caranya ya suruh pelan-pelan saja sampai rest area. Kalau mengantuk itu memang tidak bisa dihindari, harus istirahat," ujar Djoko.

Baca Juga: Polri: Hari Pertama Lebaran Terjadi 199 Kecelakaan, 41 Korban Meninggal Dunia

"Solusinya mungkin menambah rest area yang tipe c lah, sehingga pengemudi punya waktu untuk istirahat. Tidak bisa tidak. Kalau lelah itu harus istirahat, tidak pakai obat-obat lain," tambahnya.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV