> >

Terungkap Motif Sopir Grabcar Culik Penumpang dan Minta Ditransfer Rp100 Juta, Kepepet Mau Nikah

Hukum | 2 April 2024, 11:02 WIB
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi saat konferensi pers, Senin (1/4/2024). (Sumber: KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengungkapkan motif sopir Grab berinisial M yang nekat memeras penumpangnya, yakni wanita bernama Cindy Pangestu beberapa waktu lalu.

Kombes M Syahduddi membeberkan bahwa pria berusia 30 tahun itu nekat melakukan upaya penculikan dan pemerasan karena membutuhkan uang untuk biaya pernikahan.

"Motif utama pelaku untuk mengancam dan meminta sejumlah uang karena kepepet mau menikahi pacarnya," kata Syahduddi dikutip dari Kompas.com, Senin (1/4/2024).

Baca Juga: Kronologi Penumpang Nyaris Diculik Sopir Grabcar: Diminta Uang Rp100 Juta, Korban Lompat dari Mobil

Syahduddi menjelaskan bahwa pelaku M memiliki rencana untuk menikahi pacarnya pada April 2024. Namun, tinggal sebulan lagi, ia belum memiliki dana untuk menggelar hajatan.

"Bulan April yang bersangkutan rencananya akan menikah, dan belum ada biaya untuk menikah dan akhirnya dia melakukan tindakan tersebut," ucap Syahduddi.

Saat menjalankan aksinya, kata dia, pelaku M merampas ponsel milik korban Cindy. Lalu, ia menuliskan nomor rekeningnya agar dikirimkan uang sebesar Rp100 juta disertai mengancam korban.

"Ia mengambil ponsel korban dan menunjukkan nomor rekening untuk meminta transfer uang sebesar Rp100 juta disertai ancaman," ujar Syahduddi.

Namun, saat itu korban Cindy mengaku tidak memiliki uang hingga ratusan juta rupiah. Melainkan hanya Rp500 ribu.

"Kemudian korban menjawab 'tidak punya uang sejumlah itu, kalau Rp500.000 ada, tapi kalau Rp100 juta tidak ada'," tutur Syahduddi.

Baca Juga: Polisi Tangkap Sopir Grabcar yang Culik Penumpang dan Minta Ditransfer Uang Rp100 Juta

Sebelumnya, seorang wanita bernama Cindy Pangestu menjadi sasaran penculikan, penganiayaan, dan pemerasan oleh sopir Grabcar pada Senin (25/3/2024) malam.

Pelaku memaksa korban mentransfer uang senilai Rp100 juta disertai ancaman. Jika tidak dituruti, sopir Grabcar itu mengancam akan membuang korban Cindy ke sungai. 

Cindy menceritakan, kronologi penculikan yang dialaminya berawal ketika dirinya hendak pulang ke rumah dari sebuah mal di Jakarta Barat. 

Ia pun memesan Grabcar, dan mobil tiba pukul 20.27 WIB. Saat menaiki mobil, Cindy merasa tak ada yang aneh. Namun di tengah jalan, sopir Grabcar itu tiba-tiba masuk jalan tol. Padahal, posisinya sudah dekat dengan rumah Cindy. 

”Saya langsung tanya kenapa masuk jalan tol? Driver-nya berdalih katanya hanya ikutin maps,” kata Cindy dikutip dari Kompas.id.

Tak lama kemudian sopir Grabcar melancarkan modusnya. Kepada Cindy, sang sopir Grab mengatakan jika dirinya mengalami sesak napas dan meminta Cindy menggantikannya menyetir mobil.

Baca Juga: Tampang Sopir Grabcar yang Peras Penumpang Rp100 Juta, Kini Ditahan di Polres Jakbar

“Saya langsung menolak dan bilang enggak bisa nyetir. Saya suruh dia menepi dulu kalau memang sesak napas,” ucap Cindy.

Karena merasa ada yang janggal, Cindy lantas membuka aplikasi Grab di ponselnya. Ternyata, pelaku tidak menekan "pick up" sebagai tanda sudah menjemput penumpang. Hanya tertera tulisan "Driver is coming to you" di aplikasi tersebut. 

Melihat itu, Cindy jadi panik. Tak lama kemudian, pelaku memintanya mentransfer uang. Ia pun semakin bingung dan memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari mobil tersebut.

Beruntung, sopir Grabcar tersebut mengemudikan mobil dalam keadaan pelan. Cindy pun nekat membuka pintu mobil dan loncat keluar. 

Setelah berhasil keluar dari mobil pelaku, ia lari sembari meminta tolong di jalan tol. Tetapi, sopir itu menangkapnya kembali.

”Saat tertangkap, saya berontak dan berakhir diseret sama pelaku. Akhirnya, saya kembali dibawa masuk ke dalam mobilnya, tetapi kaki saya nahan pintu mobil,” ujar Cindy.

Baca Juga: Sopir Grabcar Peras, Ancam, dan Hendak Culik Penumpang, Mobil Avanza Hitam Jadi Barang Bukti

Sopir Grabcar itu kemudian memaksa Cindy kembali mentransfer uang senilai Rp100 juta sambil menyodorkan ponsel yang tertera nomor rekening. 

Lagi-lagi, Cindy menolak permintaan pelaku sembari menangis. Pelaku pun lantas mengancam akan membuang Cindy ke sungai.

Ketika sopir Grab itu hendak kembali masuk mobil, Cindy pun berhasil keluar dan meminta bantuan salah satu pengemudi yang sedang bongkar muat barang. Pelaku yang panik aksinya terbongkar lantas mencoba kabur. 

Tapi, sebelum melarikan diri, pelaku sempat mencoba mengambil telepon genggam dan tas Cindy. Tarik-menarik antara pelaku dan korban terjadi. 

Karena tak kuat mempertahankan kedua barangnya sekaligus, Cindy akhirnya melepaskan telepon genggamnya. Sementara tasnya berisi laptop berhasil ia pertahankan.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar di bagian lutut, tangan, dan kaki. Kepalanya benjol dan ada luka di bibir bagian dalam karena dibekap pelaku.

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU