> >

Disebut Berani Melawan Soeharto, Soedradjad Djiwandono: I am Just Trying To Be Professional

Peristiwa | 29 Maret 2024, 09:19 WIB
Mantan Gubernur Bank Indonesia 1993-1998, Prof. Soedradjad Djiwandono, memberikan pandangannya terkait sejumlah program seperti makan siang gratis dan IKN. (Sumber: YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Prof J Soedradjad Djiwandono sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) pernah dianggap sebagai pahlawan oleh mahasiswa di Tahun 1998 karena berani melawan Presiden Soeharto dengan menutup 3 bank milik keluarga Soeharto ketika itu.

Antara lain, Bank Jakarta milik Probosutedjo, Bank Andromeda milik Bambang Trihatmodjo, dan Bank Industri milik Titiek Prabowo.

“Saya oleh para mahasiswa dianggap pahlawan gitu kok, ini orang kok berani melawan Pak Harto, padahal saya bukan maksud melawan siapa-siapa gitu ya, I’am just trying to be professional and I dit do it professionaly gitu ya, sampai sekarang saya masih merasa yang saya lakukan itu bisa saya pertanggungjawabkan,” ucap Soedradjad.

Baca Juga: Soedradjad Ungkap Diberhentikan Soeharto Usai Tutup Bank Milik Probosutedjo, Bambang Tri, dan Titiek

“Tetapi ada yang marah, ya sudah, saya harus menerima konsekuensi dari tindakan saya.”

Setelah diberhentikan Soeharto, Soedradjad menuturkan kerap diundang oleh mahasiswa datang ke kampus-kampus selama 3 bulan. Saat itu, sambutan luar biasa bukan hanya dari mahasiswa di kampus Universitas Indonesia yang menjadi almamaternya, tapi juga universitas-universitas lain.

“Tapi setelah beberapa bulan, bapak mertua saya, Pak Soemitro Djojohadikusumo yang juga veteran di dalam soal apa ya melawan Bos gitu ya, dia dulu harus lari dari Indonesia pada waktu berbeda pendapat dengan Bung Karno, jadi beliau juga bilang sama saya, oke sekarang setelah ini semua, kamu pergi, kalau beliau nggak apa-apa, tapi kalau kamu nyupir mobil ditabrak gimana, saya tahu sekali, jadi saya lari lah, tidak (untuk bersembunyi),” kata Soedradjad.

Baca Juga: Tim AMIN dan Ganjar-Mahfud Minta Hakim Hadirkan Menteri, Otto: Kalau You Gugat Buktikan Dalilmu

Dalam pelarian, ia mengaku melakukan kesukaannya yakni mengajar di Universitas Harvard.

“Jadi saya di situ menulis buku, sekali-kali diundang ke fakultas ekonomi, ke bisnis school untuk memberikan kuliah tamu,” ucap Soedradjad.

 

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU