> >

Soal Kemungkinan NasDem Gabung ke Prabowo-Gibran, Anies: Prosesnya Masih Panjang

Politik | 23 Maret 2024, 01:25 WIB
Anies Baswedan berbicara dengan media setelah menghadiri acara buka puasa bersama di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024). (Sumber: Tangkapan layar tayangan Breaking News KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bergabungnya Partai NasDem di pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai hanya sebatas prediksi. 

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan menjelaskan, prediksi tersebut baru bisa terjawab setelah 20 Oktober 2024, atau setelah presiden dan wakil presiden terpilih dilantik. 

Sementara sebelum 20 Oktober itu masih ada tahapan-tahapan yang dilalui. Semisal gugatan perselisihan hasil Pilpres yang diajukan di Mahkamah Konstitusi. 

Oleh karenanya, prediksi Partai NasDem ataupun PKB, anggota Koalisi Perubahan bargabung di pemerintahan Presiden - Wakil Presiden terpilih masih bersifat prediksi dan spekulasi.

"Siapapun yang nanti terpilih pementukan kabinet baru bulan Oktober, sekarang masih bulan Maret. Jadi apapun yang dikatakan hari ini semuanya sifatnya spekulatif, karena siapapun yang nanti terpilih baru dilantik 20 Oktober dan pembentukan kabinet setelah dilantik," ujar Anies di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga: Anies Yakin Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh Tak Pengaruhi Dukungan Nasdem soal Gugatan ke MK

"Jadi, membicarakan itu (NasDem bergabung pemerintah) sekarang itu (prosesnya) masih panjang," sambung Anies. 

Anies juga menilai tidak ada yang istimewa dalam pertemuan Surya dan Prabowo. Sebab pertemuan tersebut tidak mempengaruhi gugatan sengketa Pilpres 2024 yang sudah didaftarkan ke MK. 

Bahkan NasDem tetap mendukung proses gugatan perselisihan hasil Pilpres di MK. 

"Pak Sekjen (Nasdem) tadi cerita ada 12 pengacara yang didukung dari Partai Nasdem," ujar Anies.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU