Yakin Hak Angket Tidak Akan Jalan, Gerindra: 70 Persen Anggota DPR Sudah Move On
Politik | 22 Maret 2024, 19:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - DPP Partai Gerindra meyakini usulan hak angket di DPR untuk menyelidiki dugaan pelanggaran ataupun kecurangan Pemilu 2024 tidak akan berjalan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai sejauh ini perngajuan hak angket masih sebatas wacana.
Kemudian setelah adanya pengumuman KPU mengenai hasil Pilpres 2024, wacana hak angket tersebut seolah meredup karena diiringi ucapan selamat para pimpinan partai kepada capres dan cawapres terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya sekitar 70 persen anggota DPR yang sudah tidak ingin lagi membicarakan Pilpres 2024. Hal itu diketahuinya setelah kerap berbincang ringan dengan sesama anggota DPR lintas fraksi partai politik.
Sebagian anggota DPR itu, sambung Habiburokhman, menganggap Pemilu 2024 sudah selesai dilihat dari hasil rekapitulasi suara oleh KPU.
Baca Juga: NasDem dan PKS Terima Hasil Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Bakal Jalan di Tempat?
"Sebagian besar mungkin ada 70 persen sudah move on, bahasanya itu 'Sudah lah pemilu, mau apa lagi angket-angket', bahasanya begitu tuh, sudah capek, kita semua lelah pemilu kemarin," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (22/3/2024) dikutip dari Kompas.com.
Habiburokhman mengakui kekuatan hasil Pileg dan Pilpres 2024 masih 90 persen karena ada pihak yang menguji di Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun bukan berarti, hasil pengujian di MK nantinya bisa mengubah keputusan dari KPU terkait pemenang Pileg 2024 dan Pilpres 2024.
"Tentu semua juga tahu lah di MK itu mempersoalkan hasil yang signifikan. Kalau tidak ada dasarnya, hampir dapat dipastikan enggak akan ada perubahan dari putusan KPU," ujar Habiburokhman.
"Menurut saya kalau yang di DPR ini sudah move on, Pemilu sudah berlalu, sudah selesai, hasilnya juga sudah ketahuan. Nah kita sekarang fokus punya agenda-agenda yang penting di depan mata. Jadi sudah pada move on, tapi enggak tahu nanti dipimpin partai masing-masing," ujarnya.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV