> >

Ketum PBNU Sebut Hasil Pemilu 2024 Ketentuan Allah, Muhammadiyah Harap Bawa Indonesia Lebih Maju

Humaniora | 21 Maret 2024, 21:50 WIB
Foto ilustrasi. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf melakukan pertemuan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023). PBNU dan PP Muhammadiyah menyampaikan sikap atas hasil Pemilu 2024. (Sumber: Humas PBNU)

JAKARTA, KOMPAS.TV –  Hasil dari Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 adalah suara masyarakat yang dalam perspektif agama adalah merupakan ketentuan dari Allah SWT.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, Kamis (21/3/2024).

Gus Yahya, sapaan akrabnya, mengatakan,  sejak awal pihaknya sudah menyampaikan agar melihat pemilu sebagai sebuah prosedur.

“Mari kita menjalani ini sebagai sekedar prosedur saja, bukan pertarungan antar pihak yang habis-habisan, sekadar prosedur,” tuturnya, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

“Kita diberi hak untuk memilih yang kita lakukan dan hasilnya sudah keluar kemarin,” tambahnnya.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud dan Timnas AMIN Selaras Ajukan Gugatan Sengketa Pemilu ke MK, Ini Tindakan TKN

Masing-masing kontestan, lanjut dia, juga sudah melakukan ikhtiar sebisanya untuk meraih suara dalam pemilu.

“Dan suara sudah didapat hasilnya, ini adalah hasil dari suara kita, yang juga dalam perspektif agama adalah merupakan ketentuan dari Allah Subhanahuwata’ala.”

Oleh sebab itu, ia mengajak semua pihak untuk kembali bersatu karena segala hal yang menyangkut kampanyenya sudah sudah ada hasilnya

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya mewakili PBNU menyampaikan ucapan selamat untuk pasangan presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Pengurus besar NU mengucapkan Selamat untuk Prabowo Gibran.”

Ia juga menegaskan bahwa setiap sengketa dan masalah yang ada bisa diselesaikan, dan jangan sampai manuver memicu instabilitas

“Masyarakat perlu konsentrasi untuk bisa tertolong dari masalah masalah yang berat dan butuh kerja sama.”

“Kita selesaikan alur proses politik ini dengan tenang,” tambah Gus Yahya.

PP Muhammadiyah soal hasil Pemilu 2024

Terpisah, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meminta presiden dan wakil presiden terpilih mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih progresif dan maju.

Baca Juga: PPP Gagal Masuk DPR, Sandiaga Uno: Hormati Keputusan KPU

"Hal yang terbesar dari agenda para pemegang mandat itu menjalankan konstitusi dan membawa Indonesia menjadi negara yang betul-betul merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Artinya negara yang progresif maju," kata Haedar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (21/3).

Menurut Haedar, kemenangan dalam kontestasi politik sebenarnya bukan kegembiraan, melainkan kewajiban tanggung jawab dan beban yang berat.

"Sehingga harus mulai berpikir ekstra serius dengan jiwa kenegarawanan tertinggi," ucap dia, dikutip Antara.

Haedar berharap para pemegang mandat mampu tampil sebagai pemimpin-pemimpin bangsa yang berjiwa negarawan, yang bersedia meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri sendiri, kroni, serta golongan sendiri.

"Maka lima tahun ke depan adalah proses perjalanan ujian kenegarawanan bagi mereka yang terpilih baik di presiden wakil presiden maupun lembaga legislatif," tutur Haedar Nashir.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU