Panglima TNI Bantah Ada Tentara Bayaran asal Indonesia di Ukraina: Hoaks Itu
Politik | 21 Maret 2024, 17:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membantah kabar adanya prajurit Indonesia yang dibayar untuk berperang di Ukraina.
Agus mengaku sudah mengecek langsung informasi tersebut ke Atase Pertahanan di Moskow, Rusia.
"Saya sudah cek ke atase pertahanan di sana, tidak ada data tersebut," kata Agus di gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Baca Juga: Prajurit Marinir Gugur Ditembak KKB di Papua: Kronologi hingga Ucapan Duka Cita Panglima TNI
"Kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. Itu hanya, kita sudah cek ke Kedutaan Rusia, juga tidak ada, hoaks itu," sambungnya.
Agus menyebut TNI tidak pernah memiliki tentara bayaran, karena prajurit Indonesia direkrut melalui mekanisme khusus.
"Karena kita tentara sukarela atau militer wajib yang direkrut melalui perekrutan yang ada di wilayah-wilayah, tamtama, bintara, perwira, ada Akmil, dan seperti yang saya sampaikan tadi militer wajib," ujarnya.
Sebelumnya, sepuluh warga negara Indonesia (WNI) disebut menjadi tentara bayaran Ukraina dalam perang melawan Rusia, berdasarkan data yang diungkap Kedutaan Besar Rusia di Indonesia.
Data tersebut bersumber dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia yang menyebutkan 13.387 tentara asing sudah memasuki Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Baca Juga: Putin Kirim Peringatan Ngeri: Mengirim Pasukan Barat ke Ukraina Risikonya Perang Nuklir Global
Dari belasan ribu tentara asing itu, Rusia menyebut sepuluh merupakan WNI dan empat orang diklaim tewas dalam medan pertempuran.
Rusia juga mengeklaim 5.962 tentara asing yang direkrut Ukraina, sudah tewas di medan perang.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV