Zulhas soal Kursi Menteri Kabinet Prabowo: Hak Prerogatif Presiden, Terserah Beliau
Politik | 19 Maret 2024, 12:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan enggan meminta jatah kursi dari Prabowo Subianto.
Meski berkoalisi, Zulkifli menyatakan, menyerahkan sepenuhnya formasi kabinet kepada Prabowo Subianto sebagai pemilik hak prerogatif.
Hal tersebut disampaikan Zulkifli Hasan usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/3/2024).
“Hak prerogatif presiden, terserah beliau,” ucap Zulhas, demikian ia akrab disapa.
Kendati demikian, Zulhas tidak menyanggah jika memang ada komunikasi dengan Prabowo Subianto.
“Ya hari-hari ini ketemu dengan Pak Prabowo barusan. Lama 2 jam sama Pak Prabowo kan,” kata Zulhas.
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran: Tidak Ada Suara Rakyat yang Dicurangi dalam Rekapitulasi
Dalam komunikasi dengan Prabowo, Zulhas mengaku membahas perihal beras hingga produksi pertanian.
“Ya ngomongin soal beras, soal produksi pertanian,” jelas Zulhas.
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas kemudian dikonfirmasi soal Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sudah lebih dulu meminta 5 kursi menteri kepada Prabowo Subianto.
“Ya tanya Pak Airlangga dong, nanya kok ke saya,” ujar Zulhas.
Sebelumnya dalam acara syukuran Partai Golkar pada Jumat pekan lalu di Bali, Airlangga sempat bercerita telah menyampaikan kontribusi partainya kepada Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024.
Baca Juga: ICW Minta Pegawai KPK Terlibat Pungli Dijerat Hukuman Berat: Paling Tidak di Atas 10 Tahun Penjara
Airlangga mengatakan, Partai Golkar berkontribusi 15 persen dari kemenangan Prabowo-Gibran di angka 58 persen.
“Saya sampaikan ke Pak Prabowo, kontribusi Golkar ke Pak Prabowo, karena kita 15 dari 58 persen, maka kita kontribus 25 persen, jadi kalau 25 persen kalau bagi-bagi ya banyak-banyak sedikit boleh lah, kalau yang kita sebut 5 itu minimalis,” ucap Airlangga.
Namun begitu, kemarin Airlangga membantah telah meminta 5 kursi kepada Prabowo Subianto.
“Kita belum minta,” kata Airlangga, singkat.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV