Panggil Dua Menteri Kader PKB ke Istana, Jokowi Ucapkan Selamat dan Titip Salam ke Cak Imin
Politik | 19 Maret 2024, 07:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo dilaporkan "titip salam" kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Hal tersebut disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar usai dipanggil Jokowi ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Halim dipanggil ke Istana bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Keduanya adalah kader PKB yang mengusung paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
Baca Juga: 5 Kader PKB di DPR Sudah Tanda Tangan Persetujuan Hak Angket, DPP PKB: Kita Butuh 25 Anggota
Menurut Halim, Jokowi memanggilnya bersama Ida untuk melaporkan kinerja di kementerian masing-masing sekaligus hasil Pileg 2024. Halim dan Ida mengikuti kontestasi Pemilu 2024 sebagai caleg di dapil Jawa Timur VII dan DKI II.
”Kita juga melaporkan terkait perolehan suara PKB secara nasional. Naik cukup signifikan dan banyak pecah telur sehingga penambahan kursi PKB secara nasional tidak hanya di Jawa,” kata Halim usai pertemuan dengan Jokowi.
Atas kenaikan suara PKB di Pileg 2024, Halim menyebut Jokowi mengucapkan selamat sekaligus titip salam ke Cak Imin. Ia menyebut tidak ada pesan apa pun yang diselipkan dalam salam tersebut.
”Enggak ada pesan apa-apa (dari Jokowi ke Muhaimin), cuma titip salam saja,” katanya.
Halim pun menyebut pertemuan ini sama sekali tidak membahas hak angket dugaan pemilu curang. Sebelumnya, Koalisi Perubahan mengaku sudah berketetapan mengajukan angket dan siap menggulirkannya tanpa kepeloporan PDI Perjuangan.
Akan tetapi, Halim menyatakan bahwa belum ada arahan yang jelas dari Cak Imin mengenai angket. Ia menyebut PKB belum menentukan sikap lebih lanjut apakah akan meneruskan angket.
”Belum, belum. Belum ada arahan yang jelas dari Ketua Umum (Muhaimin Iskandar),” kata Halim dikutip Kompas.id.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV