Golkar Sudah Minta Jatah Menteri, Pengamat: Manuver Kavling Tempat di Kabinet
Politik | 18 Maret 2024, 15:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik, Ahmad Khoirul Umam, menilai tindakan Partai Golkar yang sudah berbicara jatah menteri adalah upaya mengavling tempat di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut disampaikan Umam menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto bahwa partainya berhak mendapat jatah menteri minimal lima kursi. Pasalnya, Airlangga menilai Gokar berperan krusial dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Bagaimanapun juga apa yang disampaikan Partai Golkar adalah sebuah langkah manuver awal untuk mengavling bagaimana kemudian komposisi kabinet ke depan,” kata Umam dalam program “Sapa Indonesia Pagi” Kompas TV, Senin (18/3/2024).
Baca Juga: Politikus Golkar Sebut Peluang Jokowi Jadi Ketum Terganjal AD/ART
Menurut Umam, sebagai partai dengan perolehan suara yang diprediksi paling banyak di Koalisi Indonesia Maju, Golkar memiliki daya tawar dalam hal kontribusi pemenangan dan penjagaan stabilitas pemerintahan.
"Dalam konteks ini, Partai Golkar dengan prestasi elektoralnya yang mencapai sekitar 15 persen, bahkan menurut informasi spekulatif konversi suaranya melampaui atau setidaknya mendekati PDIP, tentu ini menjadi ruang kepercayaan diri yang cukup tinggi bagi Golkar sehingga muncul statement Pak Airlangga,” katanya.
Pengamat dari lembaga Indostrategic itu menilai, permintaan Golkar tersebut perlu direspons serius oleh presiden terpilih dan partai presiden terpilih.
"Ini (suara pileg) yang tampaknya akan digunakan terus oleh Golkar sebagai media negosiasi politik, kompromi kepentingan untuk mendapatkan target-target agenda kepentingan dalam lingkup kekuasaan,” kata Umam.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyebut belum ada pembicaraan mengenai susunan kabinet. Menurutnya, sejak awal Pemilu 2024, para pemimpin parpol baru menyepakati komposisi kabinet secara garis besar.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV