> >

Pengamat Nilai Bobby NasutionLebih Relevan Maju Pilkada Dibanding Erina Gudono

Politik | 16 Maret 2024, 12:02 WIB
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam bursa calon kepala daerah untuk Pilkada serentak 2024. 

Kedua menantu Jokowi adalah Erina Gudono, istri Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution, suami Kahiyang Ayu. 

Bobby masuk daftar dalam calon gubernur Sumatera Utara yang akan diajukan Partai Golkar dan PAN. Sedangkan Erina diusulkan DPC Partai Gerindra Sleman sebagai calon Bupati Sleman. 

Pengamat politik dari Indo Barometer M Qodari menilai sah-sah saja jika partai politik melirik keluarga Jokowi untuk diusung di Pilkada 2024. 

Namun jika melihat peluang keduanya benar-benar maju di Pilkada, Qodari lebih memilih Bobby dibanding Erina. 

Baca Juga: Menantu Jokowi, Bobby Nasution Pastikan Dirinya Maju Pilgub Sumatera Utara

Menurutnya Erina yang diusulkan sebagai calon bupati, masih sebatas wacana dan belum ada kepastian politik dari DPP Partai Gerindra. 

Meski politik bersifat dinamis dan ke depan usulan DPC Partai Gerindra Sleman dikabulkan Prabowo Subianto, hingga saat ini status Erina masih sebatas wacana.

"Soal Erina Gudono statusnya masih omon-omon, ini belum jadi satu kepastian politk jangan juga kemudian kita berdebat seolah-olah sudah pasti maju," ujar Qodari di program Dua Arah KOMPAS TV, Jumat (15/3/2024) malam.  

Berbeda dengan Erina, Qodari melihat Bobby sudah ada kepastian dari Partai Golkar untuk diusung sebagai calon Gubernur Sumatera Utara. Kepastian itu didukung oleh tingginya elektabilitas Bobby dalam survei. 

"Surveinya Bobby ini sekarang paling tinggi dari kandidat lain. Bahkan lebih tinggi dari petahana. Kalau sudah seperti itu tentu tidak heran Golkar ingin mengusung Bobby, karena ingin menang," ujar Qodari.

Baca Juga: Erina Gudono Disebut Bakal Jadi Calon Bupati Sleman, Gerindra: Silakan, Usulan Kami Tampung

Qodari menambahkan dalam pilkada elemen-elemen lain seperti hasil survei, elektabilitas calon hingga efek dari Jokowi menjadi pertimbangan partai politik mengusung seseorang. 

Menurutnya Jokowi masih menjadi magnet elektroal dan sudah terbukti berkali-kali. Terakhir dalam Pilpres 2024, efek Jokowi melalui Gibran membuat elektabilitas Prabowo meningkat. 

Sebagai contoh di Pilpres 2019 suara yang diperoleh Prabowo di Jawa Tengah, sangat kecil. Di Pemilu 2024 suara terhadap Prabowo meningkat signifikan. Begitu juga di Bali. 

"Tapi ini kembali kepada rakyat, rakyat itu adalah juri dan pengadil yang tertinggi," ujar Qodari. 

 


 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU