> >

Erina Gudono Dilirik Masuk Bursa Pemilihan Bupati Sleman, Peneliti SMRC: Popularitas Modal Utama

Politik | 9 Maret 2024, 23:02 WIB
Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. Erina, menantu Presiden Joko Widodo, disebut masuk dalam bursa pemilihan Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Sumber: Instagram)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menantu Jokowi yaitu Erina Gudono disebut masuk dalam bursa pemilihan Bupati Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ketua DPC Gerindra Sleman, HR Sukaptana mengeklaim saat ini sedang menggodok beberapa nama yang dianggap memiliki peluang diusung pada Pilkada Sleman 2024. 

"Salah satu putra/putri daerah yang saat ini kami lirik adalah Mbak Erina Gudono, ya. Kami memang melirik kader-kader muda atau calon yang muda untuk dipromosikan ke masyarakat," katanya. 

Atas hal ini, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyebut lirikan partai Gerindra terhadap Erina didasari atas popularitas yang dimiliki oleh menantu Jokowi tersebut. 

"Tidak bisa dipungkiri, Erina saat ini menjadi sosok yang populer, karena ia sendiri adalah model dan ditambah lagi saat ini adalah menantu Jokowi, istri Kaesang. Modal popularitas ini adalah modal yang paling utama," tuturnya dikutip dari tayangan Kompas Malam, Sabtu (9/3/2024). 

Baca Juga: Gerindra Sebut Menantu Jokowi, Erina Gudono Jadi Salah Satu Nama Potensial untuk Pilkada Sleman!

"Kemudian selanjutnya, saya lihat latar belakang Erina ini kan merupakan sosok aktivis pada dasarnya, Miss Indonesia. Lalu pada beberapa kesempatan saat diwawancara, jawaban dia cukup meyakinkan sebagai sosok public figure yang mengetahui isu-isu krusial serta politik.

Kendati tak memiliki pengalaman politik praktis, sosok Erina disebut Saidiman memiliki kualitas cukup baik.

"Saya rasa dari sisi kualitas juga cukup baik, meskipun tanpa pengalaman politik praktis," katanya.

Namun, Saidiman menyebut, pencalonan Erina sebagai Bupati Sleman akan menuai sorotan publik internasional terkait politik dinasti dan demokrasi di Indonesia.

"Saya kira itu akan menjadi catatan serius, saya melihat ini dari laporan dari sejumlah lembaga pemerhati demokrasi, atau pemerhati kebebasan di seluruh dunia, bahwa posisi Indonesia masih tidak fully democratic. Kekuatan Pak Jokowi di eksekutif ini sangat dominan dan tidak ada penyeimbang. Bahkan sampai sekarang hanya ada satu partai di parlemen yang bisa mengontrol pemerintah," ungkapnya. 

"Jika Erina berhasil masuk ke eksekutif, ini akan memperparah pandangan dunia internasional terhadap demokrasi yang ada di negara kita," tambahnya.

Saidiman juga mengingatkan, politik dinasti yang merusak demokrasi akan berimbas negatif pada pelakunya.

"Tetapi jangan lupa, masyarakat kita sebetulnya belajar dari waktu ke waktu, kalau mereka melihat eksperimentasi dari keluarga Jokowi merusak demokrasi kita, misalnya mengurangi keseimbangan antara partai pemerintah dan partai-partai oposisi, itu bisa menjadi poin negatif untuk keluarga Jokowi," tutup Saidiman.

Baca Juga: Gibran: Saya Mohon Relawan Kawal Kaesang dan PSI

 

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU