> >

Tak Ambil Pusing Jokowi Diisukan Jadi Ketum Golkar, Deddy Sitorus: Cita-Cita Dia Menghancurkan PDI-P

Politik | 7 Maret 2024, 23:22 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) dan bakal calon presiden yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo (kanan), bersama-sama memegang tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (tengah) untuk turun panggung pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional IV PDI-P di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, 29 September 2023. (Sumber: Rony Ariyanto Nugroho/Kompas.id)

Sementara itu, Deddy Sitorus menilai wajar jika Jokowi hendak masuk ke Golkar. "Masak udah presiden dua periode masih mau sama Banteng, wong cilik,” sambung dia lagi.

Deddy pun enggan menjawab banyak soal hubungan Jokowi dengan PDI-P, khususnya dengan sang ketua umum Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, tidak ada komunikasi apa pun belakangan ini antara Jokowi dengan partai.

"Hubungan dari mana? Orang cita-cita dia menghancurkan PDI-P kok, hubungan dari mana? Kan jelas yang dibilang Andi Widjajanto (Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud), beliau itu ingin supaya PDI Perjuangan supaya suaranya mengecil, berkurang. Kalau sudah tahu kita isi kepala Pak Jokowi begitu, masak masih mau komunikasi? Jangankan Bu Mega, saya aja ogah,” papar Deddy.

Di lain sisi, pengamat politik, Adi Prayitno menilai proses bergabungnya Jokowi ke Golkar akan tergantung irisan kepentingan kedua pihak. Jika tidak ada irisan kepentingan, maka bergabungnya Jokowi ke Golkar bisa jadi sebatas isu.

Adi menilai Jokowi butuh partai politik yang sudah mapan seperti Golkar jika ingin mempertahankan pengaruh usai jadi presiden. 

Ia memprediksi Jokowi dapat masuk ke dewan-dewan yang ada di Golkar. Namun, Adi menyebut Jokowi butuh kursi ketua umum agar punya kekuasaan eksekutif di partai.

"Per hari ini kita belum pernah mendengar Jokowi secara serius ingin ke Golkar sekalipun isunya sudah lama, ada narasi-narasi Pak Jokowi punya intensi bagaimana untuk mempertahankan pengaruh dan kekuasan politiknya ya salah satunya menjadi bagian dari partai politik besar, salah satunya adalah Golkar,” ungkap Adi Prayitno.

“Karena kalau Pak Jokowi di PSI tentu pengaruh politiknya setelah tak lagi jadi presiden tidak terlalu signifikan.”

Baca Juga: Golkar Akan Sambut Jokowi jika Ingin Gabung: Siapa Pun Kami Terima Sepanjang Miliki Kesamaan Visi

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU