TPN Curiga Ada Tangan Jokowi di Balik Lonjakan Suara PSI: Ada Anaknya di Situ
Rumah pemilu | 4 Maret 2024, 22:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim menegaskan lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) layak dicurigai mengingat latar belakang partai tersebut. Chico menyorot struktur PSI yang dipimpin anak presiden sekaligus adik dari cawapres yang lolos syarat administratif secara kontroversial via putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Chico menilai lonjakan suara PSI yang mencapai 0,6 persen belakangan ini amat besar. Pasalnya, kenaikan tersebut tergolong signifikan jika menilik suara PSI yang hanya sekitar 3,5 persen sebelum akhir Februari 2023.
"Itu sama dengan kalau PDIP naiknya 5 persen, ini yang harus dipahami ketika kita bicara angka. Kita harus bicara tren dan persentase yang ada, kita bandingkan," kata Chico dalam program "Kompas Petang" Kompas TV, Senin (4/3/2024).
Sementara itu, juru bicara DPP PSI, Ariyo Bimo justru mengaku heran hanya partainya yang dicurigai terkait lonjakan suara. Menurutnya, lonjakan suara juga terjadi di partai lain dan lonjakan suara PSI masih dalam batas wajar.
"Mohon berimbang, semuanya, dalam koridor yang sama bahwa ini rekapitulasi masih terjadi. KPU masih bekerja dan kita sebenarnya yang bisa dilakukan adalah mengawal, mengoreksi sedikit-sedikit," kata Ariyo.
Baca Juga: Soal Suara PSI Melonjak, KPU: Tidak Ada Penggelembungan, Hanya Ketidakakuratan
Meskipun demikian, Chico menegaskan wajar PSI dicurigai mengingat posisi Kaesang Pangarep sebagai ketua umum. Ia menekankan kecurigaan terhadap lonjakan suara PSI tidak bisa dilepaskan dari latar belakang partai tersebut dan kaitannya dengan Presiden RI Joko Widodo.
"Kita kan tahu kenapa PSI ini dicurigai, diwaspadai akan ada digelembungkan suaranya dan lain-lain. Kita harus bicara background-nya. Backrgoundnya ada ketua umum yang merupakan notabene adalah seorang anak presiden, anak presiden yang punya kakak sekarang maju (Pilpres 2024) melalui putusan MK yang cukup kontroversial," kata Chico.
"Ada pemaksaan-pemaksaan ketika memasukkan political dynasty ini ke dalam political mainstream ini di Indonesia ini. Ini yang menjadi kecurigaan, itu harus diterima kecurigaan itu. Saya takutnya teman-teman PSI ini bukan yang berbuat curang, jadi yang berbuat curang ada tangan-tangan di luar PSI ini, tangan-tangan kekuasaan yang sebenarnya lebih berkuasa dari PSI sendiri di dalam partai."
Saat ditanya siapa yang dicurigainya terkait lonjakan suara PSI, Chico menjawab, "Diduga tentunya Presiden Jokowi, karena ada anaknya di situ."
Lonjakan suara PSI sendiri juga dinilai tidak wajar oleh pelaku survei politik. Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menggarisbawahi perolehan suara sementara PSI yang naik melampaui prediksi hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei di Pemilu 2024.
Perolehan suara sementara PSI sejauh ini melampaui prediksi semua lembaga survei yang berpengalaman menggelar hitung cepat pemilu. Hitung cepat berbagai lembaga survei memprediksi suara PSI 2,6-2,8 persen.
"Ini kemudian orang bertanya-tanya ini quick count-nya yang salah, PSI-nya yang hebat, atau memang KPU-nya juga perlu diaudit secara investigatif?" kata Adi.
Adi menerangkan, saat data suara sudah masuk di atas 50 persen, umumnya tren naik/turun suara berlangsung landai. Demikian, jika ada partai yang menunjukan lonjakan suara signifikan, wajar jika menuai kecurigaan.
Adi pun mendesak KPU segera membuka data rekapitulasi berjenjang. KPU disebutnya perlu memberi penjelasan kenapa PSI naik lebih signifikan dibanding partai lain.
"Saya kira KPU harus mulai speak up kepada publik tentang keramaian terkait PSI, ya, minimal untuk mengamputasi kesimpangsiuran. Ada logika-logika yang bisa dipahami secara umum," katanya.
Baca Juga: Jokowi soal Suara PSI Naik: Tanyakan ke Partai, Tanyakan ke KPU
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV