Hari Ini dan Besok, BMKG Minta Warga Waspada Potensi Gelombang Tinggi di Laut Jabar, Jateng dan DIY
Peristiwa | 5 Maret 2024, 05:00 WIBCILACAP, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada pengguna jasa kelautan dan wisatawan agar lebih waspada terhadap gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta akibat peningkatan kecepatan angin.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan pola angin seperti ini, terutama jika bergerak searah dengan kecepatan yang tinggi, dapat meningkatkan ketinggian gelombang.
"Berdasarkan pengamatan, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan berkisar 4-25 knot," kata Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Senin (4/3/2024).
"Oleh karena itu, hari ini (4/3) kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY yang berlaku sampai dengan Rabu (5/3) dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut," katanya.
Selain itu, lanjutnya, perairan di selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta serta Samudra Hindia di wilayah tersebut saat ini masih dipengaruhi oleh musim angin barat.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Berbagai Wilayah, Malam Ini hingga Besok 29 Februari
Dia menyebutkan bahwa peringatan dini dikeluarkan karena ketinggian gelombang di perairan tersebut berpotensi mencapai 2,5-4 meter, termasuk dalam kategori tinggi.
Daerah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi meliputi perairan di sekitar Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta, serta Samudra Hindia di sekitar daerah-daerah tersebut.
Selain itu, Teguh juga mengingatkan pengguna jasa kelautan untuk memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.
"Hal itu karena berdasarkan analisis, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan. Kemudian kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang," katanya.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Antara