Temui Presiden Jokowi, Hikmahbudhi Adukan Masalah Akses ke Vihara Amurva Bhumi yang Bersengketa
Humaniora | 28 Februari 2024, 05:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengadukan mafia tanah menguasai akses ke Vihara Amurva Bhumi di Karet, Sudirman, Jakarta Selatan.
Ketua Hikmahbudhi Wiryawan menjelaskan selama ini pihaknya sudah melakukan pembelaan agar akses jalan menuju Vihara diberikan.
Namun jalan menuju Vihara yang merupakan cagar budaya itu saat ini sedang bermasalah dengan salah satu perusahaan setempat dan masuk lahan sengketa.
"Karena tanahnya yang menjadi akses menuju vihara ini, ini yang disengketakan. Kita juga sudah mengadvokasi ini sejak lama. Dan ini adalah kesempatan yang baik bagi kami menyampaikan kepada Bapak Presiden karena kebetulan vihara ini posisinya sudah sebagai cagar budaya," ujar Wiryawan usai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Wiryawan menambahkan Presiden Jokowi sangat mengapresiasi laporan Hikmahbudhi terkait tempat ibadah yang terjebak sengketa mafia tanah.
Baca Juga: Melihat Ritual Tri Suci Waisak di Vihara Tertua di Aceh
Laporan tersebut diterima Presiden Jokowi dan menunjuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membantu melakukan penanganan secepatnya.
Para mahasiswa juga secara langsung menyampaikan keluh kesah mereka soal vihara kepada Kapolri Sigit.
"Jadi kami memang pas sekali lah. Pas sekali karena beliau ada di sini jadi beliau juga menyampaikan untuk bisa berkoordinasi, berkomunikasi dengan intens dengan bapak Kapolri untuk penyelesaian sengketa ini," ujar Wiryawan. Dikutip dari Kompas.com.
Selain melaporkan terkait vihara yang terjerat permasalahan dengan mafia tanah, Wiryawan juga mengundang Presiden Jokowi hadir pada Kongres XII Hikmahbudhi yang rencananya digelar pada 27-31 Maret 2024.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kompas.com