Alasan Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Baru Lapor, Singgung soal Relasi Kuasa
Hukum | 27 Februari 2024, 11:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa hukum RZ dan DF, Amanda Manthovani, mengungkapkan alasan kliennya baru melaporkan dugaan pelecehan seksual Rektor Universitas Pancasila (UP) berinisial ETH satu tahun setelah kejadian.
Amanda menyebut hal itu dikarenakan rasa traumatik korban atas peristiwa yang dialaminya tersebut. Di mana kliennya masih membutuhkan waktu untuk dapat mengatasai rasa traumanya.
"Yang namanya korban pelecehan, dia harus mengendalikan diri dari traumatisnya, dia mengalami traumatis, syok," kata Amanda dalam Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Selasa (27/2/2024).
"Korbanya itu bilang sama saya 'saya jijik, pingin muntah setiap ingat kejadian itu, tapi saya enggak bisa ngomong' gitu," ujarnya.
Alasan berikutnya, adanya relasi kuasa antara terduga pelaku yang merupakan rektor dengan korban yang seorang karyawan dari kampus tersebut.
Hal tersebut yang menjadi pertimbangan korban tak langsung melaporkan dugaan pelecehan tersebut ke kepolisian.
"Relasi kuasa itu sangat sulit di hadapi oleh staf seperti korban ini," tegasnya.
Korban, lanjut Amanda, selama ini juga merasa ketakutan usai peristiwa dugaan pelecehan tersebut.
"Jadi dari rektor sendiri sudah selalu bilang 'saya tidak mau lihat ini orang, setiap acara kampus ini orang enggak boleh hadir'. Itu yang membuat korban semakin terpuruk dan takut," ucapnya.
Untuk korban RZ, kata dia, memberanikan diri melaporkan dugaan pelecehan seksual tersebut usai mendapatkan dukungan dari suami dan keluarganya.
Di mana pada saat itu, suami korban merasa ada yang tak biasa dengan sikap istrinya. Sehingga suaminya pun mendesak korban untuk bercerita.
Baca Juga: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor UP, Polisi Telah Periksa 8 Saksi Termasuk Korban
Usai korban menceritakan kejadian yang dialaminya tersebut, suami dan keluarganya mendukung dirinya untuk melaporkan hal tersebut ke polisi.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV