> >

Fenomena Cuaca Ekstrem Puting Beliung Masih Bisa Terjadi, Ini Imbauan dari BMKG

Humaniora | 22 Februari 2024, 18:53 WIB
Angin puting beliung menghancurkan deretan kios-kios dan lapak pedagang kaki lima di depan PT Kwalram, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Rabu (21/2/2024) sore. (Sumber: TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA )

"Kalau kita bicara skala tornado, ini paling kecil, karena tornado di Amerika sangat dahsyat. Kalau bicara puting beliung, bahasa yang familiar di kita, ini kategorinya sangat kuat," ujarnya.

Mengingat saat ini masih ada potensi cuaca ekstrem di Indonesia, Andri menuturkan puting beliung bisa saja terjadi di daerah lain.

"Bisa terjadi di daerah lain ketika pemicu terpenuhi.  Dan biasanya terjadi sebelum musim hujan, saat musim hujan dan sebelum berakhirnya musim hujan," ucapnya.

Imbauan BMKG

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan, pembentukan angin puting beliung sulit dicegah. Namun, masyarakat bisa menghindari apabila puting beliung tersebut terjadi.

Berikut tips dan imbauan dari BMKG terkait puting beliung:

  • Waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
  • Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasaya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).

Baca Juga: Bey Machmudin: Tak Ada Korban Jiwa akibat Puting Beliung, Korban Luka Ditanggung Pemerintah

  • Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.
  • Kepada masyarakat dan Instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
  • Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).
  • Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang.
  • Jika kita sedang di dalam ruangan tertutup; Tutup semua pintu dan jendela dengan rapat, mematikan seluruh aliran listrik di rumah/bangunan tersebut, dan mencari tempat yang aman serta hindari di dekat pintu atau jendela.
  • Jika di luar ruangan; Jauhi tiang listrik, papan reklame atau bangunan tinggi lainnya, Hindari area lain yang berpotensi ambruk seperti jembatan atau pohon tinggi, segera cari tempat aman, duduk berlutut dan pegang area belakang kepala.
  • Jika di dalam kendaraan; Keluar dari dalam kendaraan, dan segera cari tempat berlindung seperti bangunan yang kokoh
  • Dengan kondisi ini, warga diimbau untuk mewaspadai bencana yang menghasilkan angin puting beliung. Persiapan yang dilakukan guna mengantisipasi bencana saat pancaroba diantaranya adalah mengecek kondisi pohon & memangkas apabila sudah terlalu rindang /rapuh, atap rumah terutama terbuat dari bahan ringan dan lain sebagianya. 

Baca Juga: 379 Rumah Warga di Rancaekek Bandung Rusak Diterjang Puting Beliung

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU