> >

PKB Kecewa dengan Teknologi Sirekap: padahal Anggaran Besar dan Diagung-agungkan KPU

Rumah pemilu | 22 Februari 2024, 07:48 WIB
Ilustrasi Sirekap Pemilu 2024. (Sumber: kpu.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyesalkan aplikasi Sistem Rekapitulasi Suara atau Sirekap yang diagung-agungkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak berkontribusi baik untuk proses demokrasi di Indonesia.

Padahal, anggaran yang digelontorkan kepada KPU untuk penggunaan aplikasi Sirekap di Pemilu 2024 sangat besar sekali.

Demikian diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda dalam Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (21/2/2024).

“Teknologi yang diagung-agungkan oleh KPU memberi kontribusi baik bagi proses demokrasi kita, Sirekap, berbeda jauh dengan apa yang sudah dikonsolidasikan dan konsultasikan ke Komisi 2, jauh sekali,” ucap Syaiful Huda.

“Padahal anggaran cukup besar sekali lho, nanti dicari aja berapa, (hasil kerja Sirekap) sangat tidak memuaskan.”

Baca Juga: Jokowi Perbarui Pernyataan soal Pertemuan Pimpinan Parpol: Semua yang Kira-kira Harus Ketemu

Sebab, kata Huda, ada persoalan dalam demokrasi Indonesia mulai dari sebelum pelaksaan pemungutan suara, hingga pada proses pemungutan suara di tanggal 14 Februari 2024. Huda mengatakan, persoalan itu antara lain adalah adanya kecurangan, intimidasi hingga mobilisasi.

“Sekali lagi kita perlu umumkan secara terbuka pada publik bahwa kita ada persoalan dalam proses demokrasi kita, terutama pemilu tanggal 14 Februari yang lalu,” ucap Huda.

“Dari pra-TPS (Tempat Pemungutan Suara) sampai dengan 14 Februari, tim kami pasangan Amin (Anies-Muhaimin), tim hukum pasangan Amin bekerja keras untuk memetakan berbagai persoalan, kira-kira temuannya mirip dengan (yang disampaikan) Bang Sukur Nababan, menyangkut dengan ada intimidasi, ada mobilisasi,  beberapa perangkat negara yang terlibat dalam proses ini.”

Baca Juga: Respons PAN Saat Ganjar Usul Gunakan Hak Angket: Jangan Bangun Isu Meresahkan Masyarakat

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU