Pakar Keamanan Siber Bongkar Kesalahan Fatal SIREKAP yang Picu Penggelembungan Suara di Pilpres 2024
Rumah pemilu | 21 Februari 2024, 10:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Keamanan Siber dari Communication and Information System Security Research, Pratama Persadha menyebut ada kesalahan fatal dari aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (SIREKAP) untuk hasil Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Pratama Persadha dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Rabu (21/2/2024).
“Kesalahan fatal dari aplikasi SIREKAP ini adalah tidak adanya error checking atau error handling ketika suara dalam 1 TPS itu lebih dari 300, ini kan lucu,” kata Pratama.
“Ini pembuatan formulasi yang sangat sederhana, aturannya satu TPS 300 (suara) harusnya nggak boleh dong, kalau lebih dari 300 artinya apa, artinya akan error nggak bisa tuh diinput, nggak bisa tuh di-submit, nggak bisa itu dikirimkan, nah harusnya ada itu, itu tidak dilakukan,” ujarnya.
Baca Juga: Rocky Gerung soal Prabowo-Gibran Menang karena Silent Majority: Itu Dusta, karena Dihanyutkan BLT
Akibatnya, kata Pramata, petugas KPPS tidak dapat mengirimkan angka yang sesuai dengan hasil hitung di TPS.
Pratama pun mengaku mengantongi data adanya penggelembungan suara hingga 3,5 juta untuk 1 TPS.
“Sehingga petugas KPPS, ketika mereka memfoto, kemudian dia tidak bisa mengedit apalagi di Pilpres, Pemilu Pilpres, mereka nggak bisa mengedit, dia terpaksa harus mengirim, sehingga apa, berantakan hasilnya, ada yang nambah 800 dan 900 adalah sampai 3,5 juta,” ucap Pratama.
Lebih lanjut, Pratama mengkritik KPU yang menurutnya tidak berpikir untuk membaca peluang masalah di lapangan terkait penghitungan suara.
Yaitu soal penggunaan handphone yang standarnya tidak ditentukan dan berpotensi terjadinya kesalahan baca hasil suara.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV