> >

PKS soal Jokowi Ketemu Surya Paloh: Komunikasi Silakan, tapi Tidak Boleh Kompromi Praktik Kecurangan

Rumah pemilu | 20 Februari 2024, 10:47 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) dalam peresmian gedung Nasdem Tower di Menteng, Jakarta, Selasa (22/2/2022). (Sumber: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mempersoalkan komunikasi politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh beberapa waktu lalu.

Namun pihak PKS menegaskan, tidak boleh ada kompromi terhadap praktik-praktik kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan ketika Pemilu.

Demikian Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian merespons pertemuan dua tokoh tersebut dalam dialog program Sapa Indonesia Pagi di KOMPAS TV, Selasa (20/2/2024).

“Bagi kami komunikasi silakan, tetapi tidak boleh kompromi terhadap praktik-praktik kecurangan, pelanggaran yang dilakukan ketika Pemilu, itu poin utamanya,” tegas Pipin.

“Jadi bagi kami monggo siapapun boleh silaturahim, boleh untuk berkomunikasi sekalipun dengan Presiden, tetapi tidak boleh ada kompromi terhadap praktik-praktik kecurangan dan pelanggaran di saat Pemilu kemarin, dan kami sangat berharap bahwa komunikasi itu dijalin untuk mempertegas sikap,” ujarnya.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Desak Hasyim Asy’ari Dicopot dari Jabatan Ketua KPU, Ini Sebabnya

Sebab kata Pipin, Partai NasDem sudah ada kesepakatan bersama dengan PKS maupun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk konsisten di garis perubahan.

“Yang kami pahami saat ini adalah bahwa memang sudah ada kesepakatan antara PKS, NasDem, PKB bersama dengan AMIN untuk bersama-sama konsisten di garis perubahan,” jelas Pipin.

“Jadi itu sebetulnya dan kita saat ini menanti bagaimana keputusan dari KPU, belum ada keputusan resmi,” tuturnya.

Pipin lebih lanjut menegaskan, bagi pendukung paslon AMIN berapa pun hasil quick count tidak menjadi hasil resmi bagi pihaknya.

Oleh karena itu, kata Pipin, pihaknya benar-benar mengawal perolehan suara AMIN di seluruh daerah.

“Terkait dengan berapa hasil quick count, hasil quick count tidak menjadi hasil yang resmi bagi kita, tetapi kita akan menunggu, dan saat ini semua pihak terutama saksi-saksi saat ini masih berjibaku siang-malam menginput data, menjaga memastikan tidak ada garong yang mengambil hak rakyat ketika proses penghitungan,” ujarnya.

Baca Juga: Gerindra: Pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh untuk Mendinginkan Suasana dan Merajut Kebersamaan

“Jadi sebetulnya ini masih masa-masa rentan bagi kita semua, bahwa ketika suara rakyat sudah diputuskan, sudah ditentukan 14 Februari kemarin, mereka sudah mencoblos, tetapi banyak saat ini upaya untuk jual-beli suara, upaya untuk menaikkan, menggelembungkan suara dan sebagainya. Jadi sekali lagi kami berharap bahwa silaturahim monggo tapi tidak boleh kompromi terhadap proses ketika ada kecurangan, ada pelanggaran yang dilakukan oleh siapapun, termasuk oleh pimpinan negara,” katanya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU