> >

Disebut Cak Imin Makelar, Sekjen PBNU Gus Ipul: Penyampaian Saya Ada yang Salah?

Politik | 19 Februari 2024, 21:28 WIB
Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul saat menggunakan hak pilihnya di TPS 10 The Gayungsari, Kecamatan Gayungsari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/2/2024). (Sumber: Willi Irawan/Antara)

SURABAYA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mempertanyakan maksud Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebutnya sebagai makelar.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin usai Gus Ipul secara terbuka mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk kembali ke Nahdlatul Ulama (NU).

Gus Ipul mengaku tidak tahu mengapa Cak Imin menyebutnya makelar. Dia mengaku tidak paham apakah pernyataannya soal PKB dinilai salah.

"Saya tidak tahu makelar yang dimaksud itu apa? Tapi mungkin sama dengan 'konsultan, kongkonane wong kesulitan' (suruhannya orang yang kesulitan),'" kata Gus Ipul di Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/2/2024).

"Penyampaian saya apa ada yang salah? Saya hanya minta PKB percaya terhadap hasil hitung cepat. Di penghitungan partai politik mengakui hasilnya, tapi di penghitungan pilpres belum mengakui?" lanjutnya.

Baca Juga: Sekjen PBNU Gus Ipul: PKB Kembalilah ke Jalan yang Benar Sesuai dengan NU, Hormati Hasil Pemilu

Sebelumnya, melalui akun media sosial X, Cak Imin meminta agar Gus Ipul tidak dihiraukan. Cuitan tersebut muncul setelah Gus Ipul mengajak PKB agar sesuai dengan NU.

"Selamat pagi para pejuang perubahan .! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya saipul,  mengatas namakan NU, padahal cuma makelar," demikian cuit Cak Imin, Senin.

Gus Ipul pun meluruskan ucapannya mengenai PKB dan NU. Ia mengaku sebatas menyarankan. Jika PKB merasa bagian dari PBNU, kata dia, seyogianya meminta nasihat kepada rais aam dan ketua umum PBNU.

"Jangan hanya klaim partai NU, tapi tidak pernah konsultasi, minimal minta nasihat. Sekali lagi, saya tidak paham cuitan beliau (Cak Imin), tapi lihat pernyataan saya baik-baik, bisa dibaca lagi. Silakan kalau mau dipertimbangkan, kalau tidak ya tidak apa-apa, begitu saja," kata Gus Ipul, dikutip Antara.

Mengenai hasil Pilpres 2024, wakil gubernur Jawa Timur 2009-2019 itu menyarankan agar pihak yang keberatan menempuh prosedur hukum.

Namun, Gus Ipul berpesan agar para pihak tetap mengakui hasil hitung cepat karena selama ini hasilnya tidak berbeda jauh dengan penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kalau ada yang menganggap curang, saya menghargai, tapi itu semua ada prosesnya. Saya juga pernah ikut Pilkada Jatim tiga kali, ada yang sengketa dan dibawa ke MK. Dan itu semua tidak masalah," kata Gus Ipul.

Baca Juga: Cak Imin: Sama dengan Pemilu yang Lalu, Belum Apa-Apa Sudah Sujud Syukur

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV, Antara


TERBARU